Setiap Tahun Ikan Mati Massal di Cirata, DKPP Cianjur Ungkap Dugaan Sementara Penyebabnya
Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan masih menunggu hasil penelitian terkait kematian ikan massal di genangan Cirata blok Jangari yang dilakukan ol
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan masih menunggu hasil penelitian terkait kematian ikan massal di genangan Cirata blok Jangari yang dilakukan oleh Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang.
Kepala Dinas DKPP Cianjur Ahmad Rifai Azhari mengatakan kematian ikan massal di Cirata hampir setiap tahun terjadi terutama di awal musim hujan.
"Hasil penelitian air di Cirata kami kebetulan belum mendapatkan hasilnya yang jelas perlu diketahui bahwa dugaan sementara adalah upweling dikarenakan arus balik dari bawah yang membawa sedimentasi," ujar Ahmad, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Tingkat Konsumsi Ikan Warga Kota Tasik Rendah, Padahal Baik untuk Pertumbuhan Otak Anak-anak
Baca juga: Puluhan Kolam Jaring Apung di Genangan Cirata Cianjur Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang
Ia mengatakan ikan akan menjadi mabuk karena kualitas air dari bawah berputar mengangkat sedimentasi yang sudah setahun mengendap.
"Hal tersebut membuat kualitas air menurun dan kadar oksigen berkurang selanjutnya terjadi kematian ikan massal," katanya.
Ia mengatakan, upaya DKPP setiap tahun setiap menjelang musim hujan selalu mengimbau kepada para pembudidaya agar melakukan pengurangan produksi ikan
"Hal tersebut untuk menghindari hal yang tak diinginkan, bisa rebutan oksigennya kalau dipaksakan, kalau dikurangi maka kondisinya bisa dikontrol, namun petani ada yang nurut namun kebanyakan tidak," katanya.
Seperti diketahui ratusan ton ikan mengalami kematian massal di blok Jatinengang genangan Cirata, Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.
