Persiapan Tsunami 8 Meter di Cilegon, Isi Tas dengan 11 Benda Ini untuk Bertahan Hidup

Potensi tsunami di Cilegon setinggi 8 meter pada akhir tahun masih menjadi perbincangan.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Twitter/BNPB_Indonesia
tas siaga bencana persiapan menghadapi tsunami 

Sebelumnya, satu fakta mengejutkan diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kata BMKG, jika gempa terjadi, umumnya korban yang tengah berada di tengah lautan akan selamat.

Hal itu diungkapkan BMKG lewat akun Instagramnya @Infobmkg.

Selain tentang gempa, BMKG memang aktif menginformasikan tentang mitigasi bencana.

Misalnya saja mitigasi saat menghadapi tsunami pasca-gempa berlangsung.

Beberapa cara dapat dilakukan masyarakat jika gempa terjadi dan memicu tsunami.

Misalnya saja, jika masyarakat tengah berada di tengah lautan saat gempa datang, hal itu justru disebut jauh lebih baik.

“Kalau kita berada di laut saat tsunami datang, bergeraklah ke tengah laut, jangan ke pantai."

"Karena tinggi gelombang di laut jauh lebih rendah dibandingkan gelombang di pantai,” jelas BMKG dalam penjelasan animasi yang diunggah beberapa waktu lalu.

Sedangkan jika masyarakat berada di pantai saat tsunami terlihat, maka diimbau masyarakat segera berlari menjauhi bibir pantai.

“Panjat bangunan tinggi terdekat seperti tower air atau pohon kelapa terdekat,” kata BMKG.

Perlu dicatat, begitu gelombang pertama mulai surut, masyarakat diharapkan untuk tidak langsung turun dari tempat tinggi tersebut.

Sebab, biasanya gelombang terbesar bukanlah gelombang pertama, melainkan gelombang susulan.

“Karena tsunami selalu datang lebih dari satu gelombang, dan gelombang pertama bukan yang terbesar,” jelas BMKG.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan harus menjauhi sungai saat gempa terjadi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved