Apa yang Harus Dilakukan ketika Tsunami? Lakukan 5 Langkah Ini agar Selamat

Tidak perlu takut berlebih mengenai potensi tsunami yang beberapa waktu lalu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Grid.ID
ilustrasi tsunami 

"Hal ini menjadikan Jabar sebagai salah satu provinsi yang mempunyai risiko terdampak bencana tsunami akibat gempabumi yang berlokasi di Laut Selatan Jawa yang merupakan zona subduksi pertemuan 2 lempeng besar yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia," ujarnya, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Benarkah Ada Potensi Tsunami 8 M di Banten saat Natal dan Tahun Baru? Dwikorita Luruskan Pernyataan

Ia mengatakan, berdasarkan skenario terburuk, zona subduksi laut Selatan Jawa merupakan sumber gempa bumi tektonik yang dapat menjadi sumber potensial terjadinya tsunami.

"Wilayah di pesisir selatan 5 kabupaten di Jabar secara umum merupakan destinasi wisata yang ramai dikunjungi," jelasnya.

Ke lima destinasi wisata itu diantaranya Pantai Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi, Pantai Apra Sindangbarang di Kabupaten Cianjur, Pantai Cipatujah di Kabupaten Tasikmalaya, Pantai Santolo dan Sayangheulang di Kabupaten Garut dan Pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran.

"Sebagai tempat yang memiliki tingkat kerawanan bencana tsunami yang tinggi, maka perlu disiapkan sistem mitigasi bencana tsunami dengan skenario terburuk di wilayah-wilayah tersebut," jelasnya.

Menurutnya, langkah konkrit yang dipersiapkan dalam upaya mitigasi bencana tsunami adalah penyusunan Peta bahaya tsunami di wilayah pesisir selatan Jabar.

"Parameter untuk memodelkan skenario kejadian terburuk tsunami di pesisir selatan Jabar menggunakan parameter multi-segmen subduksi yang bersumber dari PuSGeN (Pusat Studi Gempa Nasional)," kata Teguh.

Baca juga: Potensi Tsunami Pun Ada di Sukabumi, Skenario Terburuk Tingginya Bisa Mencapai 20 Meter

Ia menjelaskan, pemodelan wilayah Kabupaten Pangandaran, Tasik dan Garut menggunakan skenario gempabumi pesisir Selatan Jabar dengan Magnitudo 8,7, Kedalaman 10 km, Episenter Segmen 1 (8,7302 LS & 106,5127 BT), Episenter Segmen 2 (9,3335 LS & 107,6705 BT) dan Episenter Segmen 3 (9,7913 LS & 108,9263 BT).

Lalu, pemodelan wilayah Kabupaten Cianjur dan Sukabumi menggunakan skenario gempabumi di Selatan Banten-Jawa Barat dengan Magnitudo 8,7, Kedalaman 10 km, Episenter Segmen 1 (7,3468 LS & 103,8606 BT), Episenter Segmen 2 (7,9108 LS & 105,0750 BT) dan Episenter Segmen 3 (8,6144 LS & 106,1769 BT).

"Berdasarkan pemodelan pada wilayah di 5 kabupaten tersebut dihasilkan peta bahaya tsunami, yang kemudian dilakukan survei untuk verifikasi dan pembaharuan peta bahaya tsunami di wilayah pesisir selatan Jabar agar peta yang dihasilkan akurat dengan mempertimbangkan pembaharuan kondisi wilayah yang aktual," ujarnya.

Ia mengatakan, survei peta bahaya tsunami pada di 5 pesisir selatan Jabar tersebut telah dilakukan oleh Stasiun Geofisika Kelas I Bandung didampingi oleh BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Kabupaten Cianjur, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, BPBD Kabupaten Garut, dan BPBD Kabupaten Pangandaran.

(TribunnewsWiki/Indah & Tribunjabar.id/M Rizal Jalaludin)

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved