Selain Tsunami dan Badai Tropis, BMKG Sebut di Berbagai Daerah Turun Hujan Lebat Sebelum Natal
Menurut Dwikorita, berdasarkan prakiraan periode 18-24 Desember 2021, hampir semua daerah digambarkan dengan awan hitam.
Bencana yang dimaksud adalah tsunami.
Baca juga: Gempa Bumi M 5,0 Guncang Palabuhanratu Sukabumi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Namun Dwikorita tak mengungkapkan lebih lanjut apakah potensi tsunami juga dapat terjadi di daerah lainnya saat Natal dan Tahun Baru.
Dwikorita mengungkapkan potensi bencana lainnya yang dikhawatirkan terjadi, yaitu badai tropis.
Potensi itu diungkapkan setelah melihat adanya tren pembentukan badai tropis yang semakin meningkat.
"Jadi hampir setiap Minggu dan bahkan saat ini, kemarin baru selesai badai tropis sebelumnya," kata dia.
Dia menyebut daerah yang telah dilanda badai tropis pada beberapa waktu belakangan, salah satunya Bengkulu.
Baca juga: Musim Hujan Diprediksi Hingga Akhir Mei 2022? BMKG Imbau Masyarakat Tetap Siaga Bencana
"Dan ini pengaruhnya adalah gelombang tinggi, angin kencang, hujan lebat," ujar dia.
Namun, Dwikorita mengkhawatirkan badai tropis tak hanya berdampak di sekitar Bengkulu.
Ada sejumlah daerah yang disebutnya berpotensi mengalami badai tropis seperti Aceh, bahkan Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.
"Terutama karena adanya bibit siklon atau bibit badai tropis yang lain," ucapnya.
Dwikorita mengatakan, selain badai tropis Nyatoh, Indonesia juga berpotensi mengalami badai tropis lainnya.
Ia bahkan menyebut ada dua badai tropis yang "mengantre" di belahan bumi utara Indonesia.
"Jadi poinnya, diprediksi di bulan-bulan Desember, Januari, bahkan mungkin sampai Maret itu akan terjadi peningkatan pembentukan badai-badai tropis yang dikhawatirkan juga akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat terutama pada saat Natal dan Tahun Baru," kata dia. (*)