Selain Tsunami dan Badai Tropis, BMKG Sebut di Berbagai Daerah Turun Hujan Lebat Sebelum Natal
Menurut Dwikorita, berdasarkan prakiraan periode 18-24 Desember 2021, hampir semua daerah digambarkan dengan awan hitam.
Di sisi lain, Dwikorita Karnawati memprediksi pembentukan badai tropis meningkat pada periode Desember hingga Januari 2022.
Pembentukan badai tropis bahkan diprediksi juga terjadi hingga Maret.
"Diprediksi di bulan Desember-Januari, bahkan mungkin sampai Maret itu akan terjadi peningkatan pembentukan badai badai tropis," ujar Dwikorita.
"Jadi hampir setiap Minggu dan bahkan saat ini, kemarin baru selesai badai tropis sebelumnya," kata dia.
Baca juga: Tsunami hingga 8 Meter Ancam Cilegon Banten Saat Natal dan Tahun Baru, Kata Kepala BMKG
Karena itu, Dwikorita mengimbau masyarakat agar waspada.
Sebab, badai tropis akan berdampak terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru.
Dwikorita mengungkapkan, dalam beberapa waktu belakangan, badai tropis telah terjadi di Bengkulu.
Berdasarkan paparannya, sempat terjadi badai tropis Nyatoh di sebelah barat daya Bengkulu.
Kendati demikian, Dwikorita khawatir badai tropis tak hanya berdampak di sekitar Bengkulu.
Menurut dia, sejumlah daerah berpotensi mengalami badai tropis, seperti Aceh, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.
Tak hanya badai tropis Nyatoh, tambah Dwikorita, Indonesia juga disebut berpotensi mengalami badai tropis lainnya.
Ia mengatakan, ada dua bibit siklon tropis yang terdeteksi di bagian utara Indonesia.
"Terutama karena adanya bibit siklon atau bibit badai tropis yang lain," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Dwikorita Karnawati mengungkapkan sejumlah potensi bencana yang dapat terjadi di Indonesia pada saat libur Natal dan Tahun Baru.
Pertama, potensi bencana itu ada di daerah Selat Sunda, tepatnya Cilegon, Banten.