Warga Surabaya Sulap Tempat Sampah Jadi Green House, Berbagai Sayuran pun Tumbuh Subur
Jenis sayuran yang ditanam dalam media hidroponik pun beragam. Ratusan mulai dari sawi pakcoy hingga sawi sanghong tumbuh subur di bekas tempat sampah
TRIBUNJABAR.ID, SURABAYA- Warga Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, mengulap lahan bekas tempat sampah menjadi green house.
Lahan di Kampung Kedurus Gang 1B, RT 7/1 Kelurahan Kedurus, itu ditanami berbagai macam sayuran.
Lahan khusus seluas 5x10 meter tersebut dulunya menjadi tempat sampah bagi warga setempat.
Karena kepedulian masyarakat, lahan tersebut kini disulap dipenuhi instalasi tanaman hidroponik yang menetapkan sistem DFT (deep flow technique).
Itu adalah sebuah sistem hidroponik dengan aliran air tebal yang membuat pipa akan dapat meninggalkan genangan air sehingga masih aman jika terjadi mati lampu.
Baca juga: Musim Hujan, Sayuran Brokoli Tak Laku Karena Ada Bercak Hitam, Petani di Cianjur Merugi
Jenis sayuran yang ditanam dalam media hidroponik pun beragam. Ratusan mulai dari sawi pakcoy hingga sawi sanghong tumbuh subur di lingkungan tersebut.
Kampung yang dihuni oleh 150 KK ini juga memelihara tanaman sayuran dalam pot (tasapot) seperti tomat, bayam merah, bayam hijau, kenikir, terong, cabai, kacang panjang dan lain-lain di lahan kosong lainnya.
Kampung ini melibatkan 20 orang yang tergabung bersama Kelompok Tani Sri Rejeki Jitu.
Mereka terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak dan secara rutin bergantian merawat tanaman mulai dari pembibitan, pemberian vitamin, pemberian pupuk hingga memanen tanaman.
Ketua RT, Sri Rahayu mengatakan, warga sudah melakukan panen sebanyak 5 kali.
Tiga kali panen pertama ia bagikan ke warga setempat hingga merata. Sedangkan untuk panen ke-empat dan ke-lima ia sudah mulai menjual dengan harga di bawah pasar kepada tengkulak.
Baca juga: Sayuran Murah Meriah Ini Bisa Bantu Atasi Kolesterol Tinggi, Mudah Didapat Dimana Saja
Hasil penjualan tersebut akan dipergunakan untuk membeli bibit, pupuk dan obat. Pembeli diberi keleluasan dalam memilih dan melihat secara langsung untuk selanjutnya ditimbang.
"Alhamdulillah kami memiliki langganan yang membeli hasil tanaman kami. Tentu ini sedikit membantu perekonomian warga yang banyak terdampak pandemi akibat dirumahkan. Selain tanaman ditanam di sini, ada pula beberapa tanaman yang diletakkan di depan rumah warga karena lahan kami yang terbatas," ujar Sri kepada Surya.co.id, Senin (29/11/2021).
Meskipun dari tanaman tersebut menghasilkan ketahanan pangan bagi warga setempat, ada kendala warga dalam proses perawatan tanaman. Di antaranya ialah adanya hama kutu kebul dan hama tikus.
Sri mengungkapkan untuk mengatasi kendala tersebut, ia mengajak warga untuk menyimpan tanaman yang diincar hama tikus ke dalam green house.