Banjir Luapan Sungai Cikeruh Jatinangor, Warga Tuding Imbas Proyek Tol Cisumdawu
Sungai Cikeruh meluap dan membanjiri lima desa di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (27/11/2021), sudah surut pada Minggu (28/11/2021).
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sungai Cikeruh meluap dan membanjiri lima desa di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (27/11/2021), sudah surut pada Minggu (28/11/2021).
Pantauan TribunJabar.id di Dusun Cikeruh RW 09 Desa Cikeruh pukul 07.30 WIB, lumpur dan sampah sisa banjir memenuhi areal perkampungan yang lokasinya berbatasan langsung dengan Sungai Cikeruh.
Warga pun terlihat berjibaku membersihkan rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka dari material sisa banjir berupa lumpur.
Baca juga: Omicron, Varian Baru Virus Corona yang Mulai Mengancam, Diyakini Kebal dari Vaksin Covid-19
"Total ada 25 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak di wilayah ini," kata Dadan Ramdani ditemui TribunJabar.id di lokasi.
Dadan mengatakan, wilayah yang terparah dilanda banjir akibat luapan Sungai Cikeruh adalah wilayahnya.
"Ya, wilayah ini yang paling parah terdampak, ketinggian air di wilayahnya mencapai 1.5 meter, " tuturnya.
Dadan mengatakan, curah hujan deras menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayahnya.
Selain itu, banjir terjadi karena adanya proyek pembangunan jalan tol Cisumdawu.
"Di wilayah Cilayung kan banyak pembangunan, di sana juga masih ada pengerjaan jalan Tol Cisumdawu, sehingga airnya melimpas ke Sungai Cikeruh," kata dia.
Baca juga: Jadwal Final Indonesia Terbuka 2021 Hari Ini, Greysia/Apriyani Partai Kedua, Marcus/Kevin Main Sore
Yani Saini (55) warga Dusun Taraju, Desa Sayang mengatakan, air banjir yang merendam rumahnya, kemarin, mencapai ketinggian 120 sentimeter. Banjir , kata dia, mulai terjadi sekitar pukul 16.21 WIB.
“Kalau setiap musim penghujan, wilayah ini kerap diterjang banjir, " ucapnya.
Yani mengatakan, adanya sedimen trap di wilayah Cikeruh dinilai belum mampu mengatasi banjir di wilayahnya.
"Belum berhasil mengatasi banjir di sini, namun banjir kali ini lumpurnya sedikit berkurang karena tertahan di sedimen trap. Saya berharap ada solusi yang tepat dari pemerintah untuk menangani permasalahan banjir ini, kami sudah bosan, " tuturnya.
