Banjir di Sumedang
Sungai Cikeruh Meluap, Jalan Sayang Jatinangor Tak Bisa Dilalui, Ini Jalur Alternatif ke Rancaekek
Jalan Sayang Jatinangor menjelang Sabtu malam ini tak bisa dilalui karena terendam banjir luapan Sungai Cikeruh.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNAJABAR.ID, SUMEDANG - Banjir di kawasan Cikeruh, Jatinangor, Sumedang bukan hanya merendam enam kampung di dua desa, yakni Desa Sayang dan Cikeruh.
Banjir juga memutus jalan utama penghubung Jatinangor-Rancaekek.
Air setinggi 1 meter menutup bagian jalan utama di wilayah Kampung Taraju.
Air berwarna cokelat itu merupakan luapan dari Sungai Cikeruh.
Volume air di sungai ini meningkat pascahujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dalam waktu cukup lama, Sabtu (27/11/2021).
Buntut dari terendamnya jalan utama, arus lalu lintas kendaraan dialihkan ke jalur Caringin-Kampus Ikopin.
"Di Jalan Kolonel Ahmad Syam mengalami peningkatan debit air luapan Sungai Cikeruh pada pukul 16.15 WIB. Jalan tidak bisa dilalui kendaraan baik mobil maupun sepeda motor. Kendaraan diarahkan melintas Taraju ke Caringin," kata Babhinkamtibmas Desa Sayang, Bripka Yudha Permana di lokasi.
Yudha mengatakan hingga menjelang petang, hujan masih terus mengguyur.
Diprediksi air sungai masih akan tetap meluap.
"Titik terdalam 1 meter, tetapi kemungkinan debit air masih bisa naik," katanya.

Luapan sungai Cikeruh juga merendam 6 kampung di dua desa.
Dua desa yang tergenang banjir luapan Sungai Cikeruh tersebut adalah Desa Sayang, dan Desa Cikeruh.
Ade Kosasih (35) warga Dusun Cikeruh, Desa Cikeruh mengatakan, banjir mulai merendam permukiman warga seusai turun hujan deras selama dua jam.
“Luapan Sungai Cikeruh terjadi mulai pukul 15.30 WIB. Setiap musim penghujan di daerah ini menjadi langganan banjir," kata Ade Kosasih diwawancara TribunJabar.id di lokasi banjir.