Breaking News

Massa Buruh Kota Bandung Minta UMK Naik 10 Persen, Pemkot Bandung: Kami Sih Senang Aja, Tapi

Balaikota Bandung digeruduk massa buruh dari berbagai organisasi serikat buruh di Kota Bandung, Selasa (23/11/2021) menuntut kenaikan UMK 10 persen

Tribun Jabar / Nazmi Abdulrahman
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Arif Syaifudin. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Balaikota Bandung digeruduk massa buruh dari berbagai organisasi serikat buruh di Kota Bandung, Selasa (23/11/2021) menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK)  10 persen.

Massa buruh sempat mengelilingi komplek Balaikota ditemani langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkot Bandung Bandung, Arif Syaifudin.

Baca juga: 3 Kejanggalan Pelaku Kasus Subang, Bikin Polisi Yakin Orang Dekat Terlibat Perampasan Nyawa Amalia

Arif mengungkapkan pihaknya belum dapat menyampaikan secara menyeluruh terkait ketetapan UMK lantaran mesti berkoordinasi dahulu dengan Wali Kota Bandung, Oded M Danial tentang aspirasi yang buruh sampaikan.

"Mudah-mudahan nanti bisa keluar hasil terbaik. Para buruh ini inginnya naik 10 persen. Sebenarnya, kami sih senang-senang saja karena tentu itu berarti perekonomian Kota Bandung bagus. Tapi, jika UMK di bawah berarti enggak bagus (perekonomian). Intinya, semangat kenaikan UMK harus berdasar serta bertanggungjawab," ujarnya di Balaikota Bandung.

Berbicara kenaikan UMK, mesti mengikuti aturan yang berlaku. Ketika disinggung kemungkinan naiknya antara 1 atau 2 persen, Arif mengaku belum dapat memastikannya dan hanya menegaskan kenaikan UMK mesti dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga: MUI Jangan Dibubarkan, Harus Diaudit, Ormas Biasa Tapi Diberi Duit Negara Urus Sertifikasi Halal

"Tahun kemarin kan kenaikan UMK sekitar 3,7 persen. Dan semoga tahun ini bisa mendapatkan hasil yang baik," katanya seraya mempersilakan buruh berunjuk rasa lebih besar untuk perjuangkan aspirasinya.

Ketua Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 92 Kota Bandung, Hermawan mengatakan unjuk rasa kali ini hadir 10 orang per serikat untuk menyuarakan aspirasi kenaikan upah 10 persen.

"Kami ingin kenaikan upah 10 persen dan akan menunggu keputusan wali kota sampai tengah malam nanti. Kalau enggak ada jawaban, ya kami besok akan demo lagi dengan jumlah lebih besar, yakni 100 orang per serikat," katanya.

Baca juga: Suami Jahat asal Arab Saudi yang Merampas Nyawa Sarah di Cianjur Terancam Pidana Mati

Ketika ditanyakan terkait kemungkinan tak sampai naik 10 persen, Hermawan menegaskan massa buruh akan  unjukrasa besar-besaran dengan diikuti seluruh buruh di Kota Bandung pada 25 November 2021. 

Jalan Nasional Cianjur-Bandung Lumpuh

Jalan nasional Cianjur-Bandung lumpuh Selasa (23/11/2021). Massa buruh blokade jalan dan aksi long march dari kawasan pabrik.

Selama tiga jam sejak pukul 08.00 WIB, buruh dari berbagai sudut dan didominasi dari kawasan pabrik di Sukaluyu merangsek masuk ke kawasan kota Cianjur.

Kendaraan besar seperti bus dan truk tertahan tiga jam di perempatan Rawabango Kecamatan Karangtengah. Hingga siang pukul 11.00 WIB kendaraan masih belum bisa bergerak.

Kasatlantas Polres Cianjur AKP Mangku Anom mengatakan, untuk sementara arus kendaraan yang dilintasi oleh buruh dialihkan ke jalur alternatif Mande atau kawasan Karangtengah Selajambe.

"Masih kami pantau situasinya kendaraan kecil bisa menuju jalur alternatif, lalu untuk Cipanas juga masih kami pantau," kata Kasatlantas Polres Cianjur melalui sambungan telepon.

Massa buruh pada hari ini berencana melakukan aksi unjukrasa di dua tempat yakni di Pendopo Pemkab Cianjur dan di kawasan Istana Cipanas.

Seperti diketahui aksi buruh dilakukan menuntut kenaikan UMK Cianjur yang hari ini rencananya akan diplenokan oleh Dewan Pengupahan dan Pemkab Cianjur untuk kemudian dikirimkan ke tingkat provinsi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved