MUI Jangan Dibubarkan, Harus Diaudit, Ormas Biasa Tapi Diberi Duit Negara Urus Sertifikasi Halal
Anggota DPR RI asal Kabupaten Majalengka, KH Maman Imanulhaq tak setuju Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibubarkan. Namun, harus ada audit pada MUI.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Anggota DPR RI asal Kabupaten Majalengka, KH Maman Imanulhaq tak setuju Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibubarkan. Namun, harus ada audit pada MUI.
"MUI sangat penting untuk bangsa Indonesia. Di dalamnya masih banyak tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, Dewan Dakwah, Al Irsyad, dan ormas-ormas lain, yang mencintai Indonesia," ujar Kiai Maman saat dikonfirmasi, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Kisah Warga Majalengka Tak Bisa Disambar Petir Setelah Ucapkan Mantra Sakti Warisan Leluhur
Desakan MUI dibubarkan muncul seusai salah satu pengurus MUI, Ahmad Zain An Najah ditangkap oleh Densus 88 atas dugaan terlibat jaringan teroris.
Baca juga: Dua Pemalak di Sumedang Hentikan Truk, Minta Uang, Dikasih Rp 2.000, Marah Lalu Hancurkan Kaca Truk
Katanya, jangan lantaran ada satu pengurusnya yang diduga terlibat jaringan teroris, maka MUI yang jadi wadah ormas Islam malah dibubarkan.
Kata dia, terorisme tidak tumbuh pada kelompok tertentu saja, namun bibit teroris bisa tumbuh di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.
"Jangan dengan gampang gebyah uyah, karena ada oknum MUI yang diduga terlibat jaringan teroris maka MUI-nya dituduh teroris semua," ucapnya.
Meski begitu, Kiai Maman mengingatkan kepada semua bahwa terorisme dan radikalisme adalah musuh bersama.
"Teroris musuh bagi keberagamaan, dan musuh bagi kemanusiaan sehingga terorisme harus dihadapi dengan penegakan hukum dan juga dengan pendidikan, literasi, dan moderasi," katanya.
Baca juga: Terancam Ular Berbisa, 2 Hari 2 Malam Suami Istri Terjebak Eceng Gondok Bendungan Jatiluhur
Kiai Maman mendukung Densus 88 menangkap sejumlah terduga terorisme beberapa waktu lalu. Namun Kiai Maman juga mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi atas penangkapan ketiga terduga teroris yang dikenal juga sebagai tokoh pendakwah.
"Sehingga kemudian tidak muncul syakwasangka, seolah-olah bahwa rezim ini anti umat Islam," katanya.
MUI Eklusif, Harus Transparan
Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini berharap momentum ini jadi evaluasi dan pembenahan di tubuh MUI yang selama ini dinilainya eksklusif.
MUI harus kembali kepada khittah-nya sebagaimana yang dilakukan oleh Buya Hamka, ketua MUI pertama, yakni untuk membimbing, membina, dan mengayomi umat Islam.
Namun pada sisi lain, MUI juga punya peran untuk memberikan kritik atau saran terhadap kebijakan pemerintahan.