Breaking News

Seluruh Wilayah di Tanah Air Akan Perketat PPKM selama Nataru, Menko PMK: Berkaca dari Eropa

Pengetatan tambahan tersebut, kata Muhadjir, akan difokuskan pada sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan potensi kerumunan besar.

Humas Kemenko PMK
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Klinik PKU Muhammadiyah Darussalam Medika, Desa Getassrabi, Kecamatan Gebong, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021). 

"Jadi tidak perlu semua level 3. Sesuai levelnya saja. Artinya harus valid data dari daerah dengan pusat," kata Dicky, Kamis (18/11).

"Kalau mereka sudah di level 1 dan level 2, ya sudah. Hal yang harus diperketat, pelanggarannya jangan 100 persen."

Dicky menegaskan, PPKM hanya berfungsi sebagai payung dari protokol kesehatan 3T (testing, tracing, treatment) dan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi).

"Prokes inilah yang harus dijaga konsistensinya. Deteksi dini tetap harus dilakukan. Tapi, faktanya sekarang testing menurun. Bukti bahwa mitigasi kita tidak kuat," ucapnya.

Dia mengakui Nataru atau libur akhir tahun di dunia membuat mobilisasi manusia yang sangat besar.

Namun tahun saat ini cakupan vaksinasi sudah cukup serta masyarakat yang terinfeksi Covid-19 dan sembuh jumlahnya tidak sedikit.
"Kondisi ini membuat banyak orang sudah memiliki imunitas," ujarnya.

Dicky mengatakan, upaya mitigasi harus tetap dilakukan.

Baca juga: Tasikmalaya Masuki PPKM Level 2, Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tetap Digenjot

"Tapi jangan sampai menimbulkan permasalahan baru. Misalnya, bagi sektor yang sudah taat justru dibatasi," imbuh Dicky.

"Hendaknya, pemerintah konsisten memberikan reward dan punishment bagi sektor patuh menerapkan prokes sehingga upaya mencapai herd immunity bisa terwujud," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved