Aliran Sungai Citanduy Ditutup, Dialihkan ke Terowongan Kembar 1.080 Meter Bendungan Leuwikeris
Aliran air sungai Citanduy yang menjadi batas alam Ciamis dan Tasikmalaya tersebut dialihkan ke dua buah terowongan masing-masing 1.080 meter
Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Menurut Bambang Hidayat, air dari Bendungan Leuwikeris tersebut nanti akan menjadi suplai air irigasi untuk persawahan di Kota Banjar, Ciamis Selatan dan Cilacap dengan total luas sawah mencapai 11.200 hektare.
Fungsi lain dari Bendungan Leuwikeris adalah sebagai sumber air baku penyediaan air bersih untuk Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Juga sebagai sumber pembangkita tenaga listrik dengan kapasitas 20 Megawatt.
Hal yang paling penting adalah untuk pengendalian banjir yang biasa terjadi di wilayah Ciamis Selatan, Kota Banjar dan Cilacap Barat setiap musim hujan. Terutama mereduksi banjir siklus lima tahun, 10 tahun maupun 20 tahun.
Juga potensi sebagai daerah wisata, olahraga air dan perikanan.
Dari 5 miliar meter kubik kapasitas air Sungai Citanduy tidak seluruhnya hanyut ke laut tiap tahun, tetapi ada yang tergenang di Bendungan Leuwikeris yang bisa mengendalikan banjir tetapi juga akan menggerakan potensi ekonomi.
Menurut pejabat dari Ditjen Sumberdaya Air Kementerian PUPR, Eko Winar Irianto menyebutkan selama lima tahun ini ada 61 bendungan yang dibangun di Indonesia sebagai proyek strategis nasional.
“Sebanyak 22 bendungan sudah selesai dibangun dan sudah berfungsi. Sedangkan 39 bendungan lainnya masih dalam progres pembangunan. Termasuk Bendungan Leuwikeris ini yang diharapkan tahun 2023 nanti sudah selesai pembangunannya dan berfungsi secaar optimal. Dengan dialihkannya aliran Sungai Citanduy ke kedua terowongan ini menjadi salah satu kunci kelancaran pembangunan bangunan utama bendungan (main dam),” ujar Eko Winar Irianto.
Sementara itu Wabup Ciamis Yana D Putra, menyebutkan bila pembangunan kontruksi bendungan Leuwikeris selesai dan berfungsi tahun 2023 nanti, 11.200 hektare sawah di Ciamis Selatan akan memanfaatkan air irigasinya.
Yakni irigasi Lakbok Utara (luas areal cakupan 6.600 hektare) dan irigasi Lakbok Selatan (4.600 hektare). “Lakbok dan Purwadadi merupakan daerah lumbung padi Ciamis,” ujar Wabup Yana D Putra. (*)
