Update Covid-19 di Jabar, Bandung Catat Kasus Tertinggi, Bertambah 251 Dalam Seminggu
Pada 28 Oktober melonjak jadi 100 kasus, kemudian pada 3 November bertambah 69 kasus, dan pada 7 November bertambah 37 kasus.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
Ketua Divisi Komunikasi Publik, Perubahan Perilaku, dan Penegakan Aturan pada Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, mengatakan walaupun penambahan kasus di dua kota tersebut sudah kembali menurun, pihaknya terus memberikan perhatian dan antisipasi.
Baca juga: Pemerintah Tegur Bandung Tak Taat Protokol Kesehatan? Ketua Gugus Tugas Covid-19; Belum Ada Teguran
Ia mengatakan untuk Kota Bandung, penambahan kasus ini terutama berasal dari penularan dalam aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Seperti diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung sudah menangani kasus di aktivitas PTM tersebut.
"Dari data yang saya dapat saat mengikuti rapat evaluasi Satgas Covid-19, hampir mendekati dua minggu ini ada peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bandung, yaitu di usia 6 sampai 18 tahun. Itu usia sekolah ya. Sedangkan di luar usia itu, termasuk lansia, turun melandai," kata Ade melalui ponsel, Senin (8/11).
Ia mengatakan perlu dilakukan antisipasi terhadap pihak-pihak yang terlibat PTM ini. Ia pun telah melakukan penelusuran tertutup dan memang ditemukan pelanggaran protokol kesehatan di luar lingkungan sejumlah sekolah.
Ade yang juga Kepala Satpol PP Jabar ini pun telah melayangkan surat teguran kepada sekolah-sekolah tersebut.
Baca juga: Kantor BPBD Indramayu Digeledah Polisi, Ada Dugaan Korupsi Dana Penanggulangan Covid-19
Mengenai penambahan kasus di Kota Depok, katanya, tengah dievaluasi karena berhubungan dengan data Covid-19 dari Kota Depok yang belum terekap dengan baik.
Namun berdasarkan perkiraan awal, penambahan kasus ini akibat mobilisasi yang tinggi dari Depok ke Jakarta dan sebaliknya.
"Depok ini penyangga Ibukota. Mau tidak mau ada pergerakan Depok ke Jakarta atau sekitarnya," katanya.
Ia mengatakan hal yang dialami Depok berbeda dengan Kota dan Kabupaten Bekasi, atau Kota dan Kabupaten Bogor, yang mengalami penurunan kasus Covid-19.
Dengan kata lain, penanganan Covid-19 di empat daerah penyangga Ibukota ini sudah dikatakan sangat baik dan cepat.
"Depok Itu kan selain juga masalah data yang belum selesai, juga karena kondisi Depok itu penyangga Ibukota, makanya sangat riskan. Cuma memang di Bekasi penanganannya cenderung cepat," katanya.
Ade mengatakan pihaknya pun berencana kembali melakukan sejumlah upaya penanganan Covid-19 di Kota Depok dalam waktu dekat.