Satgas Covid-19 Jabar keliling Jabar Lakukan Monitoring dan Tes Acak saat PTM, Ini Hasilnya
Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat tengah intens melakukan pemantauan atau monitoring tertutup, juga tes acak, terhadap pelaksanaan PTM
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat tengah intens melakukan pemantauan atau monitoring tertutup, juga tes acak, terhadap pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah di Jabar. Hal ini untuk mencegah penularan Covid-19 dari kegiatan PTM.
Ketua Divisi Komunikasi Publik, Perubahan Perilaku, dan Penegakan Aturan pada Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi, mengatakan pihaknya baru melakukan pemantauan PTM di Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.
Pihaknya pun bersama Labkesda Jabar melakukan tes antigen secara acak, sebanyak 100 sampel di masing-masing daerah.
Baca juga: Bandung Disentil Luhut Soal Pelanggaran Prokes, Aturan Akan Diperketat? Ini Kata Satgas Covid-19
Hal ini untuk memastikan penularan Covid-19 yang terjadi dari kegiatan PTM di Kota Bandung tidak terjadi juga di daerah lainnya di Jabar.
"Dari empat wilayah yang kemarin kita monitoring dari beberapa sekolah baik SMP maupun SMA, alhamdulillah dari sampel yang kemarin sekitar 1 wilayah itu 100 sampel, tidak ditemukan satupun yang reaktif Covid-19 baik murid maupun tenaga pendidiknya," kata Ade melalui ponsel, Selasa (9/11).
Ia mengatakan di Kota Bandung sendiri Satgas Covid-19 sudah aktif melakukan tes kepada pelajar atau tenaga pendidik yang menjalankan PTM.
Hasilnya, ujar Ade, ditemukan angka peningkatan kasus di rentang usia sekolah.
Baca juga: Guru dan Siswa SMP Positif Covid-19, Klaster Sekolah Pertama Sejak PTM Terbatas Digelar di Indramayu
"Kasus di Kota Bandung ini tentunya menjadi perhatian Satgas Provinsi. Kami pun melakukan monitoring melalui patroli tertutup terhadap pelaksanaan PTM di berbagai wilayah Jawa Barat," tuturnya.
Ade mengatakan berdasarkan hasil pemantauannya, memang terjadi pelonggaran protokol kesehatan yang dilakukan sendiri oleh pelajar atau tenaga pendidiknya, di luar lingkungan sekolah.
Ditemukan tidak sedikit peserta didik dan tenaga pendidik yang tidak memakai masker atau menjaga jarak di luar lingkungan sekolah.
"Contoh saat jam istirahat mereka jajan di luar sekolah. Pedagangnya mah taat prokes, tapi yang belinya ini makan-makan sambil ngobrol-ngobrol, selama jam istirahat tidak pakai masker. Juga saat mereka pergi ke sekolah atau saat perjalanan pulang pun banyak yang demikian. Semuanya kami foto," katanya.
Baca juga: Update Kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya, Masih Satu Kasus Positif Sejak Pekan Lalu
Hasil patroli tertutup ini, katanya, dilaporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 untuk dievaluasi kemudian pihak sekolah diberikan surat teguran mrlalui dinas pendidikan yang menaunginya.
"Kita sudah mengirimkan surat untuk menjadi perhatian bersama dari dinas pendidikan dan jajarannya, artinya dari UPTD Kabupaten atau Kota, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jabar," katanya.
Penambahan kasus Covid-19 di Jawa Barat secara keseluruhan memang cenderung stabil dengan rata-rata sekitar 100 kasus per hari.
Angka ini terhitung sangat rendah jika dibandingkan penambahan kasus Covid-19 di Jabar pada pertengahan Juli 2021 yang mencapai 9 ribuan kasus per harinya.