Satpol PP Kota Bandung Akui Kewalahan Atasi Kerumunan Massa di Sekitar Asia Afrika Saat Malam Minggu

Pemerintah Kota Bandung telah memberikan relaksasi untuk dibukanya kembali taman-taman menyusul Kota Bandung berada di status level 2 PPKM.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi - Petugas Satpol PP Kota Bandung berkeliling mengingatkan kepada warga dan pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan saat berada di kawasan Alun-Alun Kota Bandung, Minggu (21/6/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung telah memberikan relaksasi untuk dibukanya kembali taman-taman menyusul Kota Bandung berada di status level 2 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Sekretaris Satpol PP Kota Bandung, Agus Priono, mengatakan, pembukaan taman kapasitasnya adalah 25 persen dan hanya berlaku selama dua jam.

Namun akibatnya petugas Satpol PP mengaku sangat sulit untuk mengatur pengunjungnya.

"Kami sesuai perwal saja dari jam berapa sampai jam berapa. Setelah itu kami bubarkan. Taman Alun-alun kalau enggak dibatasi itu luar biasa. Sementara kerumunan warga di Asia Afrika saja kami kewalahan," katanya, Rabu (27/10/2021) di Balaikota.

Agus juga menyebut satu di antara langkah antisipasi terjadinya kerumunan pada malam Minggu di Asia Afrika itu adalah perlunya penutupan jalan kembali mulai pukul 21.00 WIB.

"Otomatis ketika jalan ditutup maka warga akan bubar. Pada malam Minggu kemarin, kami bekerja sama dengan TNI-Polri untuk lakukan penghalauan kerumunan massa dengan gelar operasi gabungan parkir liar sekitar Alun-alun," ujarnya.

Terkait penempatan petugas satpol di setiap taman yang ada di Kota Bandung, Agus mengatakan secara jumlah sepertinya banyak.

Tetapi, kalau penempatan personel di setiap taman hanya dua orang.

"Biasanya sekadar monitoring sebab kalau sampai berdiam alias stay, kami enggak cukup personel karena taman di Kota Bandung banyak. Setiap malam Minggu itu biasanya kami menempatkan dua unit sebanyak 66 orang untuk di Alun-alun, termasuk Mojang Satpol saat pagi dan sore," katanya.

Dia juga mengaku Pemkot Bandung belum dapat menggunakan aplikasi PeduliLindungi di setiap taman.

Sehingga pihaknya akan melakukan cara secara manual utamanya di Taman Alun-alun dengan menempatkan personel di pintu masuk dan keluar.

"Penghitungan pengunjung pun secara manual gunakan alat yang biasa untuk zikir," katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved