Puluhan Siswa Positif Covid-19, 14 Sekolah di Kota Bandung Belajar Jarak Jauh Lagi, Ini Daftarnya

Dari hasil pemeriksaan acak swab tes PCR tahap pertama oleh Dinas Kesehatan pada 22 Oktober, ada 80 siswa dan 4 guru terkonfirmasi positif Covid-19

Istimewa/Dok Humas Disdik Kota Bandung
Data 14 sekolah di Kota Bandung yang kembali menggelar PJJ, karena ditemukannya siswa/guru yang terkonfirmasi positif Covid-19. 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sebanyak 14 sekolah di Kota Bandung ditugaskan untuk kembali menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Ke-14 sekolah tersebut terdiri diri lima sekolah dasar (SD), dua SMP, 2 SMA, 4 SMK, dan 1 SLB.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Cucu Saputra, mengatakan keputusan ini dibuat karena adanya siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan acak swab tes PCR atau sasaran surveillance tahap pertama oleh Dinas Kesehatan pada 22 Oktober, ada 80 siswa dan 4 guru terkonfirmasi positif Covid-19.

Sementara, 2.511 sampel lainnya menunjukkan hasil negatif, dan 864 sampel lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan.

“Sesuai dengan ketentuan tindak lanjut surveillance, 14 sekolah tersebut harus kembali melaksanakan PJJ, karena jumlah siswa dan guru yang terpapar berada pada persentase lebih dari lima persen,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11/2021).

Baca juga: Cerita Warga SDN 065 Cihampelas Kota Bandung, Sudah Semangat Belajar di Sekolah Tiba-tiba Dihentikan

Berdasarkan data tersebut, ucapnya, belasan sekolah itu belum dapat diklasifikasikan sebagai kluster penyebaran Covid-19.

Hingga saat ini, Dinas Pendidikan masih menunggu hasil entry test dan exit test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung.

“Sebanyak 14 sekolah tersebut telah diinformasikan untuk melaksanakan PJJ mulai 25 Oktober 2021. Dinas Kesehatan Kota Bandung langsung menanganinya dengan pelaksanaan isolasi mandiri, pelacakan kontak erat, karantina mandiri, entry test intervensi PTM, melakukan tes untuk semua anggota rombel, karantina semua anggota rombel, serta pengembalian seluruh rombel (rombongan belajar) untuk kembali PJJ sampai exit test selesai,” ucapnya.

Cucu menambahkan, walaupun angka jumlah siswa/guru yang terpapar per sekolah terlihat kecil, pengembalian metode pembelajaran menjadi PJJ perlu dilakukan.

Ini sebagai upaya antisipasi meluasnya penularan Covid-19, menjaga keselamatan dan kesehatan siswa dan warga sekolah.

Selain itu, karena pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini, sangat diharapkan oleh hampir semua siswa dan orang tua, maka diperlukan adanya kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak, khususnya antara orangtua siswa dan guru.

Baca juga: Meski Ada yang Positif Covid, SMA Pasundan 2 Tetap Lakukan PTMT, Begini Penjelasan Sekolah

Dengan mampu menciptakan suasana positif, kondusif dan lakukan kegitan-kegiatan yang menghibur bersama seluruh anggota keluarga di rumah.

Karena itu, pihaknya mengajak dengan adanya regulasi dua jam pembelajaran di sekolah, harus ikut di dukung dengan pola pengawasan prokes 22 jam dan mobilitas anak di luar sekolah. 

“Jangan sampai PPKM level 2 di Kota Bandung menjadi euforia yang berlebihan. Ayo tingkatkan terus kualitas prokes, tunda dulu liburan, rekreasi maupun berkunjung ke tempat-tempat yang ramai, karena hal tersebut justru menjadi potensi dalam penyebaran Covid-19,” katanya.

Daftar Sekolah yang Kembali PJJ :

* SD YAS

* SDN 065 Cihampelas

* SD Ibnu Taimiyah

* SDN 200 Leuwi Panjang

* SDN 262 Panyileukan

* SMP Pelita

* SMPN 30 Bandung

* SMA Pasundan 2

* SMAN 7 Bandung

* SMKN 12 Bandung

* SMKN 5 Bandung

* SMKN 6 Bandung

* SMK Buana Karya

* SLB C Sumbersari

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved