Meski Ada yang Positif Covid, SMA Pasundan 2 Tetap Lakukan PTMT, Begini Penjelasan Sekolah
SMA Pasundan 2 tetap menggelar PTMT meski ada siswanya yang positif Covid.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Pendidikan Kota Bandung telah merilis sebanyak 14 sekolah mulai sekolah dasar, menengah pertama, hingga SMA/SMK sederajat yang diminta untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menyusul adanya kasus Covid-19 baik siswa maupun guru.
Kepala Sekolah SD Yayasan Atikan Sunda (YAS), Atik Rahmawatika mengatakan sekolahnya mengalihkan pembelajaran dari PTMT ke PJJ setelah adanya hasil swab acak yang dilakukan pemerintah.
"Kami mulai lakukan PJJ kembali sesuai instruksi Disdik karena ada tiga siswa yang terkonfirmasi positif dari 30 siswa yang diswab beserta tiga orang guru," katanya saat ditemui di sekolah, Senin (25/10/2021).
Pihak SD YAS, lanjutnya, pada 21 Oktober melakukan swab terhadap siswa kelas 4, 5, dan 6, beserta guru. Seluruhnya hasil swab menyatakan negatif.
"Insya Allah pada 27 Oktober lakukan PCR sasaran kelas 4, 5, dan 6 juga guru. Jika hasilnya negatif maka diperbolehkan pada 1 November untuk PTMT lagi. Intinya, sekarang masih PJJ," ujarnya.
Sama halnya dengan SD YAS, SD 065 Cihampelas pun pantauan terlihat tak ada kegiatan PTMT.
Saat dikonfirmasi ke satu guru yang ada di sekolah, dibenarkan bahwa ditiadakan kegiatan PTMT dan beralih ke PJJ lantaran ada tiga siswanya positif covid.

Sementara itu, di SMA Pasundan 2 yang berlokasi di Cihampelas masih tetap melangsungkan PTMT.
Humas SMA Pasundan 2, Adi menjelaskan bahwa pihaknya masih melangsungkan PTMT karena memang aturan yang uji coba sebesar 25-30 persen.
"Kami kan masuk dalam uji coba yang persentasenya 25-30 persen. Kami punya 19 kelas dengan per kelas itu berisi 10 orang. Dan kemarin ada 30 siswa dan 3 guru yang diswab, hasilnya dua orang positif," katanya.
Berlangsungnya PTMT di SMA Pasundan 2, Adi menjelaskan karena sekolahnya telah membagi-bagi siswa untuk belajar ke dalam beberapa kelompok, sehingga dua siswa yang positif itu akan masuk kembali pada pekan ketiga atau lebih dari 14 hari.
"Selama 10 hari siswa libur dan masuk kembali itu pada 18-19 Oktober. Lalu mereka itu diswab dan yang positif itu dari kelas 11. Jadi, kalau pun kelompok 1 masuk itu di pekan ketiga," katanya sambil menyebut sekolahnya tetap melakukan PJJ pula saat PTMT.
Pihak sekolah juga pada Jumat lalu, katanya, sudah berbincang dengan puskesmas wilayah Dago untuk menanyakan boleh tidaknya melakukan PTMT
"Dari puskesmas sudah menanyakan ke dinas pendidikan dan dipersilakan tapi hanya kelas itu yang isolasi dan akhirnya memamg diperbolehkan karena kami kan dibagi kelompok yang per minggunya berbeda-beda," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya senantiasa melakukan penerapan protokol kesehatan ketat mulai masuk sampai kepulangan.
Baca juga: Guru Terpapar Covid-19, Jumlah Sekolah yang PTMT-nya Dihentikan Bertambah, Siswa Ingin Tetap PTM