Penemuan Mayat di Subang
Pernyataan Terbaru Yoris Mengenai Kasus Subang, Singgung Orang yang Mengatasnamakan Keluarga Tuti
Yoris memberikan keterangan terbarunya soal kasus Subang. Ini katanya.
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat masih menjadi perbincangan.
Karena banyaknya keterangan yang ada di pemberitaan membuat kabar simpang siur beredar.
Maka dari itu, pihak keluarga Tuti Suhartini (55) memercayakan sepenuhnya kepada kuasa hukum dalam hal memberikan keterangan apa pun yang berkaitan dengan pihak keluarga.
"Jadi dari pihak kami keluarga tentunya kami sudah memberikan kuasa yang menjadi perwakilan keluarga adalah pihak pengacara kami yang dikuasakan kepada Pak Achmad Taufan," ucap Yoris (34) anak tertua Tuti kepada wartawan, Senin (25/10/2021).
Yoris mengatakan, pihak keluarga Tuti tidak akan diwakilkan oleh siapa pun yang mengatasnamakan keluarga selain dari kuasa hukum yang saat ini sudah mendampingi.
"Dan untuk yang misalkan ada yang mengatasnamakan dari keluarga kami, mungkin itu tidak disetujui oleh pihak keluarga. Kami tetap memberikan kuasa hukum sepenuhnya kepada pengacara kami dan ini merupakan satu pintu apabila akan memberikan keterangan," katanya.
Tanggal 18 Agustus 2021 warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang dihebohkan dengan penemuan jasad dua perempuan.
Keduanya ditumpuk di dalam bagasi mobil mewah Alphard.
Mereka adalah seorang ibu bernama Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
Pihak kepolisian meyakini bahwa keduanya merupakan korban perampasan nyawa.
Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama kasus Subang.
Kasus ini sudah berjalan 69 hari.
Pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang menjadi bahan perbincangan di masyarakat.
Sejauh ini, sudah 54 saksi sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Polisi juga melakukan autopsi ulang dan memeriksa rekening Amalia Mustika Ratu.
Pengakuan Danu di YouTube
Di tengah upaya yang dilakukan polisi, ada fakta baru dalam kasus Subang ini.
Hal tersebut diungkap oleh Muhammad Ramdanu alias Danu.
Danu juga bisa dibilang saksi kunci kasus Subang ini. Ia sempat diperiksa beberapa kali bahkan sampai menginap di Polres Subang.
Danu adalah orang dekat kedua korban. Ia merupakan keponakan Tuti yang juga sepupu Amalia.
Peristiwa rajapati terhadap ibu dan anak di Subang ini terjadi tanggal 18 Agustus 2021.
Setelah lebih dari dua bulan, Danu memberikan sebuah pengakuan.
Pengakuan terbaru Danu ini ramai diperbincangkan di YouTube.
Danu mengatakan melihat kejadian mencurigakan di malam pembunuhan Tuti dan Amalia, pada Rabu (18/8/2021) dini hari.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Ki Anom Al Aziz, saat itu awalnya Danu mengaku keluar rumah hendak beli nasi goreng.
Saat itu, jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari.
Tukang nasi goreng yang buka 24 jam itu terletak tak jauh dari rumah Tuti.
"Menurut kesaksian Danu, disaksikan Pak Kades dan tim, jam 3 kurang 5, dia keluar rumah," ucap Ki Anom, mengutip keterangan Danu
"Dia keluar rumah dengan niatan ingin membeli nasi goreng karena lapar," tambah Ki Anom mengutip pengakuan Danu.
Ternyata tukang nasi gorengnya sudah tutup, sehingga Danu pun kembali pulang ke rumah.
Namun di perjalanan pulang, Danu melihat sesuatu mencurigakan terjadi di dekat rumah Tuti dan Amalia.
Danu mengaku melihat ada wanita dan laki-laki mencurigakan di dekat rumah Tuti dan Amalia, pada malam pembunuhan.
Bahkan, Danu mengaku mengenal jelas siapa sosok kedua orang tersebut.
"Danu kemudian memutarbalikkan motor hampir 20-25 meter ke arah TKP. Dan di situ Danu mengutakan, kalau dia melihat sosok wanita dan laki-laki dan jelas melihat siapa orang tersebut," ujar Danu yang dikutip ulang Ki Anom.
"Itu pas malam kejadian, pas tanggal 18," tambah Ki Anom.
Disebutkan Danu kepada Ki Anom dan Kades Jalan Cagak, kedua orang itu berumur sekira 25 tahun.
"Dia melihat sosok perempuan dan laki-laki umur 25 tahunan," ucap Ki Anom mengutip pengakuan Danu.
Ketika memberikan pengakuan ini, Danu sampai rela bersumpah di depan Ki Anom dan Kades Jalan Cagak.
"Danu bersumpah kepada kami, demi Allah, kalau dia melihatnya. Tidak ada tekanan sama sekali dari kami dan Pak Kades," ucap Ki Anom.
Setelah itu, Danu pun kembali pulang ke rumah, mencoba untuk tak memikirkan kejadian tersebut.
"Danu kemudian pulang ke rumah, dengan tidak memikirkan itu siapa dan tujuannya apa. Karena mungkin saking polosnya," ucap Ki Anom menjelaskan pengakuan Danu.
Setiba pulang ke rumah, Danu pun main game online sampai pukul 06.00 pagi.
Kemudian, sekira pukul 07.00 pagi, Yosef berteriak memanggil nama Danu dan menyebut kalau Tuti dan Amalia diculik.
"Ada yang teriak-teriak, yang menurut keterangan Danu itu Pak Yosef. Danu sepintas mendengar suara itu, tapi dicuekin," ungkap Ki Anom, kembali mengutip kesaksian Danu.
Mendengar pengakuan Danu, Ki Anom mengaku menyerahkan semuanya pada netizen.
"Wallahu alam. Apakah itu bentuk kejujuran atau kebohongan," ucap Ki Anom.
Meski begitu, Ki Anom berharap pengakuan terbaru Danu ini menjadi langkah bagi polisi untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.
Baca juga: Sisi Lain Peran Danu dalam Kasus Subang, Beri Pengakuan Kejutan, Sudah Ditangani Tim Penyidik?