Penemuan Mayat di Tasikmalaya

Autopsi Selesai, Jasad Sejoli yang Meninggal di Kamar Kos di Tasik Diambil Masing-masing Keluarga

Kedua jenazah, petugas Satpam perempuan dan pensiunan TNI ini dibawa menggunakan ambulans RSU sore harinya menuju kampung halaman masing-masing.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Firman Suryaman
Salah satu sudut Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jasad sejoli, Widia (42) dan S (56), yang menjalani autopsi di RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Minggu (24/10/2021) siang, sudah diambil pihak keluarga.

Kedua jenazah, petugas Satpam perempuan dan pensiunan TNI ini dibawa menggunakan ambulans RSU sore harinya menuju kampung halaman masing-masing.

"Yang perempuan dibawa keluarga ke daerah Ngawi, Jatim. Sedangkan jasad laki-lakinya ke Cimahi," kata Dona, salah seorang petugas Kamar Mayat, Senin (25/10) sore.

Baca juga: Fakta-fakta Satpam di Tasik Meninggal di Kamar Kos, Ditembak Kekasihnya, Warga Sering Dengar Ini

Kedua jasad korban sudah mengeluarkan aroma tak sedap, sehingga sebelum dimasukkan peti mati dibungkus plastik dulu.

Saat autopsi terhadap kedua jenazah berlangsung, ada salah seorang anak S yang berada di Kamar Mayat.

Namun anak korban yang tampak berduka, enggan diajak bicara. Sesekali ia terlihat menerima telepon.

"Masih autopsi," kata anak korban, saat menjawab telepon. Tak lama ia beranjak pergi menuju kantin RSU.

Autopsi dilakukan tim forensik dari RS Sartika Asih Bandung serta Polda Jabar.

Dokter ahli forensik, dr Fahmi Arief Rahman, yang memimpin autopsi, menyebut kedua korban sama-sama memiliki luka di sekitar leher.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, mengungkapkan, luka di sekitar leher kedua korban akibat tembakan senjata api.

Baca juga: Sosok Perempuan Satpam yang Meninggal di Kamar Kos di Tasik, Diduga Sedang Hamil, Dikenal Tertutup

"Hasil identifikasi dan olah TKP ditambah autopsi, korban S menembak korban perempuan. Kemudian ia mengakhiri hidupnya dengan cara sama," ujar Kapolres, di Mapolres, Senin (25/10).

Kapolres juga mengungkap kasus kematian sejoli tersebut diduga berlatar belakang asmara.

Pada tubuh korban perempuan diketahui ada tanda-tanda kehamilan saat autopsi. "Kami akan berkoordinasi lebih jauh dengan RSU," kata Aszhari.

Kronologi Penemuan Korban

Warga menemukan kedua korban Sabtu (23/10/2021) sore.

Menurut Atun Mukodas, kedua korban ditemukan sekitar pukul 15.00.

Ada kecurigaan di warga sekitar mengenai keadaan korban.

"Sejak sekitar dua hari tidak kelihatan. Sementara motornya ada di luar. Karenanya langsung dicari tahu," ucap Atun Mukodas.

Saat didatangi tak ada sahutan dari dalam.

Dan pintu dalam ternyata terkunci.

Warga lalu berupaya mencongkel salah satu jendela kamar kos.

Saat jendela terbuka, warga melihat korban tergeletak bersama seorang lelaki di tempat tidur.

Baca juga: Kasus Kematian Sejoli di Cisayong Tasik Terungkap, Polisi Kini Selidiki Keberadaan Senjata Api

"Tangan keduanya terlihat ada luka. Kami segera lapor ke polisi," kata Atun.

Jajaran Polsek Cisayong bersama Satreskrim yang tiba di lokasi langsung melakukan sterilisasi lokasi, karena warga mulai tumpah ruah ingin menyaksikan temuan dua mayat tersebut.

Atun menambahkan, petugas satpam perempuan yang ditemukan tewas tersebut bernama Widia berusia sekitar 38 tahun.

"Sedangkan yang laki-laki belum tahu. Cuma kata warga, ia seorang pensiunan," ujar Atun.

Petugas Satpam yang ditemukan tewas diketahui berstatus janda.

"Yang petugas Satpam itu statusnya janda. Dia juga yang menyewa kamar kos ini. Sedang yang laki-laki katanya orang Cimahi," kata Atun Mukodas,

Tetangga di lokasi indekos ditemukannya jasad Widia (38), menyebut korban agak tertutup.

"Ia orangnya agak tertutup. Tapi di tempat kerja ia tegas dan bertanggungjwab terhadap pekerjaannya," ujar Ervi (35), rekan kerja sekaligus tetangga indekos.

Ervi mengungkapkan, korban diketahui tidak terlihat sejak Kamis (21/10/2021).

Namun saat itu para tetangga indekos mengira Widia baik-baik saja karena sepeda motornya ada di luar.

"Kami mengira Bu Widia baik-baik saja di dalam. Makanya kami tak begitu menghiraukannya. Terlebih ada motornya di luar," ujar Ervi.

Namun karena hingga Sabtu korban tak terlihat dan motor miliknya masih di luar, para tetangga mulai curiga.

Pihak perusahaan pun merasa kehilangan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved