8 Orang Positif Covid-19, SDN Sepat Majalengka Ditutup, Berawal dari Ortu Murid yang akan ke LN
Tujuh murid dan salah seorang guru di SDN Sepat di Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dinyatakan terpapar Covid-19.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Tujuh murid dan salah seorang guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Sepat di Desa Sepat, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dinyatakan terpapar Covid-19.
Akibatnya, semua murid yang sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) kini terpaksa kembali belajar daring hingga semua kondisi kesehatan pulih.
Kepala SDN Sepat, Ahim, mengatakan, sekolah yang sudah melakukan tatap muka pun kembali melaksanakan belajar daring hingga Minggu (24/10/2021).
Menurut Ahim, para murid akan masuk kembali pada Senin setelah kondisi sekolah steril dan murid selesai menjalani isolasi.
"Ya, ada 8 positif, yaitu 7 orang murid dan 1 orang guru," ujar Ahim saat diwawancarai, Rabu (13/10/2021).
Ahim menjelaskan, terpaparnya 8 warga SDN Sepat ini berawal dari salah seorang murid kelas I, yang ketika itu ibunya akan pergi ke luar negeri.
Sang ibu kemudian menjalani tes PCR di bandara dan ternyata dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Setelah dinyatakan positif, orang tua murid tersebut urung berangkat ke luar negeri.
Namun, ia kembali ke rumah dan untuk memastikan penyebaran virus di lingkungan keluarga, terhadap 11 orang anggota keluarganya dilakukan tes PCR.
Menurut Ahim, ternyata satu dinyatakan positif, yaitu putranya yang duduk di bangku kelas I.
“Karena ada yang terpapar tersebut saya melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan Sumberjaya."
"Kemudian semua murid dan orang tua murid kelas I bersama semua guru dilakukan dites rapid antigen dan hasilnya dinyatakan negatif," ucapnya.
Begitu dinyatakan negatif semua, kata Ahim, murid kelas I, orang tuanya dan guru menjalani tes PCR.
Dari situlah diketahui, ternyata tiga orang dinyatakan positif, yakni dua orang murid yang diduga terpapar dari orang tuanya serta satu orang guru kelas.
Karena tiga orang dinyatakan positif Covid-19, akhirnya Satgas Kecamatan Sumberjaya mewajibkan semua murid di sekolah yang berjumlah 132 serta semua guru dites PCR.
“Benar saja, ketika itu dari jumlah 132 murid hanya ada 124 yang dites PCR di mana dua sudah dinyatakan positif dan murid lainnya tidak hadir karena berbagai alasan,” jelas dia.
Dari murid sebanyak itu, hasilnya 8 orang dinyatakan positif Covid-19.
Dijelaskan dia, perinciannya adalah murid kelas I sebanyak 1 orang, kelas II sebanyak 2 orang serta kelas III dan IV masing-masing satu orang dan kelas VI sebanyak 3 orang.
Sekolah tatap muka yang sudah dimulai kurang lebih satu bulan pun akhirnya dihentikan sejak tanggal 5 Oktober kemarin atas instruksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.
Semua murid kini kembali belajar daring hingga 25 Oktober mendatang.
Kini, menurut Ahim, semua murid dan guru yang dinyatakan positif Civid-19 sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sementara, baik dari Satgas Covid-19, Muspika maupun pihak sekolah memberikan suplemen untuk murid dan guru," katanya. (*)
