Sangarnya Si Totol Penghuni Gunung Tilu dan Menawannya Si Black Panther Penghuni Gunung Ciremai

Melihat macan tutul penghuni Gunung Tilu dan penghuni Gunung Ciremai yang garang

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Sangarnya Si Totol Penghuni Gunung Tilu dan Menawannya Si Black Panther Penghuni Gunung Ciremai - slamet-ramadhan-1.jpg
Dok TNGC
Ilustrasi Macan Tutul Slamet Ramadhan penghuni Gunung Ciremai
Sangarnya Si Totol Penghuni Gunung Tilu dan Menawannya Si Black Panther Penghuni Gunung Ciremai - macan-tutul-1.jpg
Instagram BBKSDA Jabar
Penampakan macan tutul di Gunung Tilu yang terekam kamera trap BBKSDA Jabar

"Umur Slamet 3 tahun. Saat ini makanan Slamet di Gunung Ciremai melimpah, yakni babi hutan, kujang, monyet, tapi memang beberapa spesies yang ada," ucapnya.

Untuk terus memantau raja Gunung Ciremai itu, pihak Balai TNGC terus memonitoring dengan cara menyimpan sejumlah kamera pengintai yang tersebar di seluruh kawasan Gunung Ciremai.

"Kami monitoring terus, pengamatan di lapangan eksplorasi, dengan menggunakan kamera trap. Ada 12 kamera, 6 di Kuningan dan 6 Majalengka dan 4 cadangan," jelas dia.

Seperti diketahui, Slamet Ramadhan merupakan Macan Tutul Jawa yang sempat membuat geger warga Desa Sindangari, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang pada 1 Juni 2019.

Macan Tutul Jawa tersebut turun ke perkampungan warga lantaran kehabisan makanan. Beruntung si macan tersebut tidak dihakimi warga setempat.

Setelah masa perawatan dan pemantauan perkembangan Jawa Barat, Tim Medis Kebun Binatang Bandung menyatakan bahwa Macan Tutul Jawa yang diberi nama “Slamet Ramadhan” siap untuk dikembalikan ke habitatnya, yakni telah dilepas liarkan di kawasan Gunung Ciremai.

Terakhir, warga Blok Malarhayu, Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka melihat langsung adanya macan tutul Slamet Ramadhan pada Kamis (7/10/2021) malam kemarin.

Satwa Dilindungi

Macan tutul yang merupakan fauna identitas Jabar itu berstatus dilindungi karena termasuk hewan langka.

Macan tutul punya kemampuan memanjat dan termasuk penyendiri. Spesies ini lebih aktif pada malam hari. Tubuhnya kuning kecoklatan dengan disertai bintik warna hitam atau totol-totol.

Pada umumnya, macan tutul menghindari manusia. Namun macan tutul yang kurang sehat, kelaparan atau terluka sehingga tidak dapat berburu mangsa yang biasa, dapat memangsa manusia.

Karena Gunung Tilu berstatus cagar alam, berlaku larangan untuk masuk atau memanfaatkan segala sesuai yang ada di dalam kawasan tersebut.

Hal Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. (Mega Nugraha/Eki Yulianto)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved