Taryadi Anggota DPRD Indramayu Ditahan, Hasut Orang Untuk Serang Petani di Ladang Tebu PG Jatitujuh

Anggota DPRD Indramayu, Taryadi saat ini ditahan di Polres Indramayu karena punya peran di balik perampasan nyawa petani di ladang tebu di Indramayu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mega Nugraha
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Polisi saat mengamankan Taryadi yang terlibat perampasan nyawa 2 petani tebu warga Majalengka pada lahan tebu PG Jatitujuh di Desa Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021). 

TRIBUNJABAR.ID,INDRAMAYU- Anggota DPRD Indramayu, Taryadi saat ini ditahan di Polres Indramayu.

Kader Partai Demokrat itu bersama enam orang lainnya ditetapkan tersangka kasus perampasan nyawa petani di ladang tebu pada Senin (4/10/2021).

Taryadi, selain anggota DPRD Indramayu, juga ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan atau F Kamis.

Pada hari kejadian, sejumlah anggota F Kamis, menyerang dengan brutal sejumlah petani di ladang tebu di Blok Makam Bujang Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Mereka membawa senjata tajam seperti golok dan senjata tajam lainnya.

Baca juga: Sosok Taryadi Anggota DPRD Indramayu, Tersangka Perampasan Nyawa Petani di Ladang Tebu

Lantas, bagaimana peran Taryadi dalam peristiwa berdarah itu?

"Taryadi diduga berperan menggerakkan, menghasut kelompoknya untuk melakukan perlawanan. Mereka juga menghasut untuk melawan aparat," ujar Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif di Mapolres Indramayu, Rabu (6/10/2021).

Lanjut AKBP M Lukman Syarif, pada beberapa waktu lalu, pihak kepolisian pun sebenarnya hendak melaksanakan upaya penindakan terhadap aksi yang dilakukan oleh F Kamis.

Hanya saja, aparat justru dihadang oleh LSM tersebut dengan membawa senjata tajam.

"Sehingga kami melaksanakan upaya tindakan tegas terukur terhadap para gerombolan tersebut," ujar dia.

Konflik di Ladang Tebu Harus Diakhiri

Kapolres Indramayu menegaskan, konflik perebutan ladang tebu PG Jatitujuh harus diakhiri.

"Saya sepakat dengan pak Dandim untuk segera mengakhiri konflik ini, kita segera melakukan tindakan tegas," ujar dia.

AKBP M Lukman Syarif mengatakan, konflik ini sudah bertahun-tahun terjadi dan terus terulang. Sehingga, tidak boleh ada lagi aksi premanisme, intimidasi, termasuk pemerasan terhadap rakyat kecil termasuk para petani.

"Petani ini sebetulnya ingin bermitra dengan pemerintah. Namun, dihalang-halangi oleh F-Kamis ini, para petani ditekan, diintimidasi, dan diiming-imingi," ujar dia.

Sosok Taryadi

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved