Penemuan Mayat di Subang

Sosok Sumy Hastry, Ahli Forensik Tekenal yang Autopsi Ulang Korban Kasus Subang, Ini Rekam Jejaknya

Ini sosok dr Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik terkenal di Indonesia yang ikut autopsi ulang korban kasus Subang.

Editor: taufik ismail
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa
Ahli forensik dr Sumy Hastry Purwanti. Pangkatnya kini Kombes Pol. Ia ikut melakukan autopsi ulang korban kasus Subang. 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Polisi terus berupaya mengungkap kasus Subang.

Sejumlah cara dilakukan agar pelaku bisa ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban.

Selain memeriksa saksi, mencari barang bukti, memeriksa CCTV, mencari jejak digital, polisi juga melaukan autopsi ulang.

Tim dari Mabes Polri melakukan autopsi ulang pada hari Sabtu pekan lalu.

Salah satu anggota Polri yang melakukan autopsi ulang adalah Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti.

Di dunia forensik, terutama di Indonesia, sosok dr Sumy Hastry Purwanti bukan nama asing.

Ia sudah sering terlibat dalam proses identifikasi korban dari peristiwa besar di Indonesia.

Misalnya saja bencana gempa bumi Yogyakarta (2006), bom Hotel JW Marriott, Jakarta (2009), identifikasi jenazah teroris Noordin M Top (2009), gempa bumi Padang, Sumatera Barat (2009), dan kecelakaan pesawat Sukhoi SSJ-100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (2012).

Dalam Kompas edisi 26 Agustus 2015, perempuan yang akrab disapa dr Hastry ini mulai fokus pada bidang forensik ketika terlibat dalam sebuah operasi di tempat kejadian pembunuhan pada 2000 silam.

Ketika itu, dr Hastry mendapat saran dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Semarang Ajun Komisaris Purwolelono untuk menekuni forensik.

”Ketika mendapat saran itu, saya termotivasi karena keahlian forensik ketika itu belum dimiliki polwan lain. Saya adalah polwan pertama yang menjadi dokter forensik,” kata Sumi.

Sejak saat itu, Sumi bergabung dalam berbagai operasi tim Identifikasi Korban Bencana atau Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Sumi merupakan perempuan pertama dari anggota tim forensik asal Indonesia.

Tugas pertamanya ialah mengidentifikasi korban bom Bali I pada 2002.

Setelah itu, Sumi Hastry bertekad untuk mendalami bidang tersebut dengan melanjutkan studi kedokteran forensik di Universitas Diponegoro pada 2002-2005.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved