Monyet Ekor Panjang Turun Gunung ke Kafe di Lembang, Makanan di Hutan Berkurang, Hati-hati Zoonosis

Kawanan monyet ekor panjang turun gunung ke Jalan Raya Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Penampakan monyet ekor panjang di area kafe yang ada di kawasan Jalan Raya Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Tangkapan layar video Sujud Pribadi) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kawanan monyet ekor panjang turun gunung ke Jalan Raya Tangkuban Parahu, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Kondisi itu membuat para pemilik kafe dan restoran resah karena monyet itu masuk ke tempat usaha mereka tepatnya saat pagi hari.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, turunnya monyet itu jika dilihat secara kejiwaan, mereka hanya berusaha untuk memenuhi kebutuhan alamiahnya akan makanan. 

"Pada saat makanan di hutan mulai berkurang dan habitatnya terusik, mereka akan turun ke tempat di mana ada manusia dan makanan, jadi mereka mendekat," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (4/10/2021).

Menurutnya, kondisi alamiah pada monyet tersebut didukung dengan banyaknya objek wisata dan villa yang sebelumnya lokasi tersebut merupakan hutan-hutan tempat habitat mereka.

Baca juga: Kawanan Monyet di Lembang Masuk Kafe, Pawang Hewan Steve Ewon Sebut Akibat Habitatnya Seperti Ini

Atas hal tersebut, kata Wiwin, akan muncul kekhawatiran serangan dari monyet terhadap manusia yang kondisinya tak berbeda jauh dengan manusia yang waspada bila mendapatkan serangan atau ketika berusaha diusir. 

"Mereka baik kalau tidak diganggu, tapi terganggu kalau diusik. Sama seperti kita sebetulnya. Untuk mencegahnya bagaimana sebetulnya mudah, jangan beri makanan dan tempat sampah tertutup," kata Wiwin. 

Kekhawatiran dari serangan primata itu, kata Wiwin, yakni adanya penularan penyakit zoonosis sebagai konsekuensi manusia bersinggungan dengan hewan. 

"Tentu ada kekhawatiran penularan penyakitnya, penyakit yang ditularkan hewan liar biasanya itu zoonosis," ucapnya.

Kendati demikian, saat bertepatan dengan momen Hari Hewan Sedunia ini pihaknya mengajak masyarakat untuk menyayangi hewan, baik hewan yang liar ataupun hewan peliharaan.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved