Kisah Kasat Lantas Polres Karawang yang Tenangkan Pengendara Marah dengan Pelukan

Pemudik tetap marah dan mencoba mendorongnya, balasan dorongan pemudik secara spontan Rizky lakukan dengan pelukan.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Cikwan Suwandi
Kasat Lantas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Mudik Idul Fitri 2021 adalah pengalaman yang tidak bisa dilupakan oleh Kasat Lantas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro.

Bagaimana ia dan anggotanya harus bekerja keras untuk menenangkan pemudik yang terprovokasi untuk menerobos penyekatan.

Senin (10/5/2021) dini hari, ribuan motor dari arah ibu kota tiba di Pos Penyekatan Tanjung Pura. Saat itu petugas dan pemudik sudah sama-sama terlihat lelah.

Para pemudik mencoba menerobos penyekatan, bunyi klakson dari kendaraan roda dua mulai bising di Pos Tanjung Pura.

Baca juga: Kedapatan Transaksi Obat-obatan Terlarang, Sembilan Anak di Bawah Umur Diamankan Polisi, Masih SMP

Terlihat pemudik dengan marah-marah mencoba beradu mulut dengan petugas jaga untuk merangsak menerobos tembok barier penyekatan.

Khawatir terjadi keributan yang membuat emosi keduanya, Rizky datang untuk menenangkan.
Pemudik tetap marah dan mencoba mendorongnya, balasan dorongan pemudik secara spontan Rizky lakukan dengan pelukan.

Rizky terus mencoba membisikan, agar pemudik tersebut tenang dan mengerti akan tugasnya. Ia meminta pemudik mengerti jika penyekatan dilakukan untuk menghentikan laju penularan Covid-19 kepada keluarganya.

Tak disangka, pelukan Kasat Lantas itu terekam video warga dan menjadi viral di media sosial saat itu.

"Saya juga tidak tahu siapa merekam, yang jelas saat itu saya fokus untuk bertugas. Saya khawatir emosi anggota saya tidak terkendali karena sama-sama lelah. Jadi saya langsung temui dan mencoba menenangkannya," kata Rizky kepada Tribun Jabar, Rabu (22/9/2021).

Saat peluk Rizky, si pemudik berujar ia hanya ingin mudik, bertemu anak. Rizky pun tercekat, tak mampu berkata banyak.

Baca juga: Kisah Imas Jadi Guru Honorer Selama 17 Tahun di Karawang, Berjuang Lolos Tes PPPK saat Sakit Stroke

"Dia bilang sambil geter. Saya diam, saya eratkan pelukan. Saya tahu rasanya," kata Rizky.

Pria kelahiran Jakarta, 3 Juni 1986 itu pun mengungkapkan, Polisi merupakan jalan untuk mengabdi kepada masyarakat. Rizky menjadi polisi karena ingin meneruskan langkah dari almarhum sang ayah.

Ia sudah paham benar, bagaimana ia harus siap bertugas untuk kepentingan warga dan rela untuk jarang di rumah.

"Tidak mudik, jarang pulang karena tugas. Ini sudah risikonya buat kita yang bertugas untuk negara," katanya.

Rizky berharap dalam HUT Lalulintas Bhayangkara ke 66 semoga Polantas kedepannya lebih baik lagi dalam melaksanakan tugas.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved