Kasus Paket Bau Busuk di KBB, Agen Bilang Ada Pihak yang Menekan dalam Menentukan Tempat Membeli

Dinas Sosial KBB sudah mengecek temuan paket sembako dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang dikeluhkan sejumlah warga.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Istimewa/warga
Kondisi ayam dalam paket sembako program BPNT yang berbau busuk. Di Kabupaten Bandung Barat, ada delapan paket yang tak layak konsumsi, khusus ayam dan telur. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah mengecek temuan paket sembako dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang dikeluhkan sejumlah warga. Penyebabnya, bantuan tersebut tidak layak konsumsi.

Paket sembako tersebut diterima sejumlah warga Kampung Cinangka, RT 02/06, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Mereka menerima ayam potong 1 kilogram, telur 1 kilogram, beras 10 kilogram, tahu, kentang, dan buah pir senilai Rp 200 ribu.

Namun, untuk daging ayam yang diterima mereka sudah dalam kondisi bau busuk dan beberapa butir telur, di dalamnya terdapat belatung.

Sehingga mereka memilih tidak mengonsumsi kedua item bantuan tersebut.

"Data sementara, ada 8 KPM yang menerima (sembako tidak layak konsumsi)," ujar Kepala Dinas Sosial KBB, Sri Dustirawati, saat dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (19/9/2021).

Selain mengecek ke sejumlah warga, pihaknya juga langsung meminta keterangan kepada agen terkait temuan daging ayam berbau busuk, dan telur yang tidak layak konsumsi tersebut.

"Pas kita tanya ke agennya, katanya, ada tekanan dari pihak lain. Jadi, hak belinya itu (paket sembako) harus ke situ. Tapi saya enggak tahu pasti yang di belakang itu siapa. Pokoknya harus ditindak tegas saja," kata Sri.

Untuk saat ini, pihaknya tengah melakukan investigasi terkait adanya pihak lain yang telah mengusulkan agar sembako itu dibeli dari agen tertentu dan nantinya akan diberikan sanksi tegas.

"Saya mau investigasi, siapa di belakangnya. Saya enggak peduli siapa pun itu karena kalau misalnya enggak ada sanksi, nantinya keenakan. Pokoknya saya ingin warga Bandung Barat menerima bantuan yang sesuai," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, warga Kampung Cinangka, RT 02/06, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengeluhkan paket sembako dari program BPNT karena ada item sembako yang berbau busuk.

"Ayam potong yang diterima sudah berbau busuk dengan warna daging sudah membiru, jadi saya tidak berani mengonsumsi sembako tersebut," ujar seorang warga, Tarti (42) di Cipatat.

Ia mengatakan, paket sembako dari BPNT tersebut diterima pada 12 September 2021, tepatnya pada sore hari.

Namun, saat paket itu disimpan di rumah langsung tercium seperti bau bangkai.

"Setelah dicari ternyata bersumber dari daging ayam dari paket bansos," katanya. (*)

Baca juga: KASUS SUBANG, Saksi Mister X Buka Suara, Disebut Yosef Punya Akses Keluar Masuk di Rumah Korban

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved