Selidiki Penyebab Ratusan Burung Mati di Balai Kota Cirebon, BBKSDA Jabar Tunggu Hasil Uji Sampel
BBKSDA Jawa Barat menunggu hasil uji sampel untuk menyelidiki penyebab lematian ratusan burung pipit di Balai Kota Cirebon.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menunggu hasil uji sampel untuk menyelidiki penyebab kematian ratusan burung pipit di Balai Kota Cirebon.
Petugas Polisi Hutan Resor KSDA XXII Cirebon BBKSDA Jawa Barat, Ade Kurniadi Karim, mengatakan, hasil uji sampel dibutuhkan untuk mencari tahu penyebab pastinya.
Karenanya, pihaknya tidak bisa menyimpulkan begitu saja tanpa adanya pembuktian ilmiah dari fenomena tersebut.
"Setelah sampelnya dicek laboraturium baru bisa disimpulkan penyebabnya," kata Ade Kurniadi Karim saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Kematian Massal Burung Pipit di Cirebon Jadi Perhatian BKSDA Ciamis, Disebut Langka
Ia mengatakan, dari hasil uji laboraturium tersebut dapat diketahui apa yang menyebabkan ratusan burung pipit mati.
Misalnya, pengaruh cuaca, perubahan iklim, mengonsumsi tanaman yang mengandung pestisida, ataupun akibat virus.
"Kami enggak bisa menyampaikan atau menyimpulkan dulu sebelum hasil uji lab keluar," ujar Ade Kurniadi Karim.
Namun, Ade menyampaikan telah mendapat instruksi untuk mencari tahu penyebab kematian burung pipit di Balai Kota Cirebon.
Sebab, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab matinya ratusan burung pipit secara mendadak tersebut.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait, yakni DPPKP Kota Cirebon, Balai Veteriner Subang, dan lainnya," kata Ade Kurniadi Karim.
Baca juga: Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Cirebon, Ini Dugaan Penyebabnya
Diberitakan sebelumnya, ratusan burung pipit mati secara misterius di Balai Kota Cirebon, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, pada Selasa (14/9/2021).
Bangkai burung pipit tersebut berserakan di sekitar pepohonan yang berada di halaman depan hingga belakang Balai Kota Cirebon.
Petugas Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kota Cirebon juga telah mengambil sampel untuk diuji menggunakan alat PCR di Balai Veteriner Subang.