Kematian Massal Burung Pipit di Cirebon Jadi Perhatian BKSDA Ciamis, Disebut Langka
Kematian massal burung pipit di Cirebon Selasa (14/9) pagi kemarin menjadi operhatian BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Kematian massal burung pipit/emprit (Lonchura leucogastroides) di halaman Balai Kota Cirebon Selasa (14/9) pagi kemarin menjadi operhatian BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis.
Ditemukannya ratusan ekor bangkai burung pipit tersebut dianggap kejadian yang langka, suatu fenomena yang unik.
“Meski burung pipit bukanlah satwa yang dilindungi. Tetapi kejadian di halaman balai Kota Cirebon tersebut tetap menjadi perhatian kami. Kejadian yang unik, jarang terjadi,” ujar Tatan Kustandi, Plh Kasi VI BKSDA Wilayah III Ciamis (yang juga membawahi Cirebon) kepada Tribun, Rabu (15/9) siang.
Baca juga: Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Cirebon, Ini Dugaan Penyebabnya
Menurun Tatan, menyusul ditemukannya ratusan ekor pipit dalam kondisi pingsan maupun yang sudah mati di bawah pohon sawo kecik (Manilkara kauki( yang tumbuh Balai Kota Cirebon tersebut petugas dari Resort XXI KSDA Cirebon sudah langsung mendatangi lokasi kejadian Selasa (14/9) sore
.“Petugas kami sudah melakukan pengecekan ke lapangan. Sudah ada laporannya,” katanya.

Kronologis kejadiannya menurut Tatan, pada Selasa (14/9) sekitar pukul 06.30 pagi petugas kebersihan Balai Kota Cirebon menemukan banyak burung pipit/emprit yang jatuh pingsan dan mati di bawah pohon sawo kecik.
Jumlahnya sekitar 500 ekor.
Kejadian tersebut dilaporkan kepada Kepala Rumah Tangga Balai Kota Crebon. Selanjutnya Walikota Cirebon menghubungi l Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Cirebon untuk memeriksa kejadian tersebut.
Baca juga: Peristiwa Tak Biasa Terjadi di Balai Kota Cirebon, Ratusan Burung Pipit Berjatuhan dari Pohon
Selanjutnya Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Crebon berkoorrdinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat dan Balai Veteriner (B-Vet) Subang.
Sekitar pukul 15.30 Selasa (14/9) sore, petugas dari B-Vet Subang, petugas KSDA Cirebon, dokter hewan dari Dinas Pangan Cirebon dan Kepala Dinas LH Cirebon melakukan pengecekan lokasi bersama Ibu Wakil Walikota Cirebon.

Dugaan awal ditemukannya ratusan ekor bubur pipit tersebut akibat perubahan cuaca yang ekstrim peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan.
Di Cirebon tiga hari terakhir diguyur hujan lebat.
Burung pipit (piit) menyukai habitat dengan cuaca yang hangat sementara beberapa hari terakhir di Cirebon cuacanya dingin karena hujan ters menerus mengguyur.
Burung pipit rentan terhadap cuaca yang dingin.
Tapi untuk mengetahui hasil yang akurat penyebab kematian massal burung pipit di halaman Balai Kota Cirebon tersebut menurut Tantan masih menunggu hasil uji lab.
Petugas Balai Veteriner (B-Vet) Subang sudah mengambil sampel satwa yang mati untuk dilakukan pemeriksaan laboratarium