Istri di Garut yang Dihabisi Suami Punya Bayi 14 Bulan, Detik-detik Sakaratul Maut di Pelukan Ayah

Tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut pada Kamis (9/9/2021). Mimin (24), dihabisi sampai mati oleh suaminya sendiri, Andi

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari
An (27) pelaku pembunuhan di Garut kondisinya kritis 

TRIBUNJABAR.ID,GARUT- Tragedi memilukan terjadi di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut pada Kamis (9/9/2021). Mimin (24), dihabisi sampai mati oleh suaminya sendiri, Andi (27). 

Seusai habisi nyawa istrinya itu dengan tusukan gunting yang menghujam ke leher, pupu dan punggung Mimin, Andi mencoba akhiri hidup dengan menyayat leher dan nadinya. Namun, Andi selamat.

Nasib Andi sendiri bisa dipastikan akan diproses hukum dalam kasus pembunuhan oleh Polres Garut, menunggu pria sadis itu sembuh karena saat ini dirawat di RS Sartika Asih.

Ironisnya, Mimin meninggalkan dua anak yang masih kecil. Satu berusia 5 tahun dan satunya lagi berusia 14 bulan. Bocah berusia 5 tahun itu bahkan melihat dengan matanya sendiri ibunya dihabisi sampai mati oleh bapaknya sendiri.

Anggota DPRD Garut Yudha Puja Turnawan sempat menengok anak tersebut. 

Baca juga: Cerita Pangdam III Siliwangi, Ada Pesantren di Tasik dan Ciamis Tolak Vaksin,Tapi Bantuan Mau Banget

"Kami tadi tengok, dia itu punya adik yang masih berusia 14 bulan, kami akan coba memikirkan bagaimana kedua anak ini kedepannya bisa hidup tanpa bayang-bayang trauma, kami akan dorong dinas terkait untuk bisa mengirimkan psikolog untuk membantu pemulihan," ujar Yudha Puja Turnawan saat dihubungi Tribun pada Jumat (10/9/2021).

Menurutnya, kondisi bocah 5 tahun itu saat ini memilukan. Sedangkan bayi 14 bulan dirawat ayah angkatnya.

"Memang anak ini kondisinya murung, dia usianya lima tahun dan harus segera mendapat penanganan khusus agar traumanya tidak berkepanjangan," ujarnya. 

Edi Junaedi, ayah Mimin,  mengatakan, cucunya itu melakukan panggilan video di hari ibunya menjalani autopsi di RSUD Dr Slamet Garut, ia kerap menanyakan kepulangan ibunya.

"Katanya kapan mamah pulang, malam waktu saya tunggu di RSUD, di video call dan
nanyain ibunya. Ia menyaksikan langsung saat kejadian," ungkapnya.

Menurut Edi beberapa hari sebelum Mimin meninggal dunia, cucunya itu sempat mengadukan adanya kekerasan terhadap ibunya yang dilakukan oleh ayahnya sendiri, tapi aduan tersebut tidak terlalu ditanggapi serius oleh Edi.

"Itu katanya si mamah dipukuli terus sama si bapak, saya saat itu tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini," ungkapnya.

Sakaratul Maut di Pelukan Ayah

Edi Junaedi, ayah Mimin, sempat membopong anaknya ke puskesmas terdekat saat Mimin sekarat, darahnya keluar dari tubuh akibat luka tusukan sang suami. 

Edi Junaedi, ayah angkat Mimin mengatakan anaknya itu meminta dipeluk sesaat sebelum ia wafat. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved