Doa Malam Jumat Dekat TKP Kasus Subang, Kades Jalan Cagak: Untuk Hilangkan Aura Mistris
Sudah tiga pekan kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kabupaten Subang belum terungkap
Penulis: Dwiky Maulana Vellayati | Editor: Mega Nugraha
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Sudah tiga pekan kasus perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu (24) dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 belum terungkap.
Selama tiga pekan berlalu, sejumlah warga mulai resah karena pelaku kasus Subang belum terungkap. Selain itu, warga sekitar lokasi kejadian juga merasakan aura mistis.
Untuk menghilangkan aura mistis di sekitar lokasi kejadian, pemerintah desa setempat berinisiatif menggelar doa bersama di dekat lokasi kejadian.
Kepala Desa (Kades) Jalan Cagak Indra Zaenal Arif mengatakan, doa bersama pada Kamis (9/9/2021) sebagai upaya untuk menghilangkan aura negatif atau aura mistis.
"Keresahan ini sebenernya keresahan aura mistis, aura mistis di sekitaran ini kenapa kami tidak melakukan di mesjid kenapa harus di sini salah satunya ya karena itu (aura mistis)," tutur Indra kepada wartawan, Kamis (9/9/2021) malam.
Pada kesempatan itu, sejumlah warga menggelar doa bersama untuk Amalia dan Tuti. Warga juga mendoakan agar Polres Subang diberi kemudahan untuk segera mengungkap pelaku perampasan nyawa Amalia dan Tuti.
Menurut kades, dengan menggelar pengajian dan doa bersama seluruh masyarakat Desa Jalan Cagak, bertujuan untuk menghilangkan aura mistis di sekitar lokasi kejadian di mana anak dan ibu itu ditemukan mati tak wajar.
"Ketika kita akan menetralisir satu tempat dari aura-aura yang mistis makannya kita gelar di sekitaran TKP ini," katanya. Meski begitu, sejauh ini, warga di sekitar lokasi kejadian belum mengalami pengalaman mistis.
Pihaknya terus melakukan patroli atau siskamling dengan berkeliling di dekat lokasi kejadian, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terduga pelaku yang bisa saja kembali ke lokasi kejadian atau ada upaya menghilangkan barang bukti.
Rumah yang jadi lokasi kejadian sendiri hingga saat ini masih dipasangi garis polisi.
Baca juga: Kasus Subang, Kuasa Hukum Sebut Yosef Tidak Suruh Orang Untuk Habisi Nyawa Anak dan Istrinya
"Kami juga sering melakukan siskamling, ronda malam kami ditingkatkan juga," ujarnya.
Indra juga tetap menghimbau kepada masyarakat khususnya masyarakat dari Desa Jalancagak untuk tidak mengeluarkan asumsi-asumsi liar yang tidak mendasar.
"Kami dari pihak pemerintah juga terus mengingatkan untuk masyarakat jangan mengeluarkan asumsi-asumsi yang tidak mendasar. Jadi lebih baik kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk menangasi kasus ini dan cepat terungkap," Indra menambahkan.
Hasil Forensik