Mengenal Galendo, Makanan Khas Ciamis yang Kini Kembali Diproduksi dan Paling Diburu Wisatawan
Setelah sempat tutup selama PPKM Level 4 pada Julo 2021, pabrik makanan khas Ciamis galendo milik Mang Endut buka dan berproduksi kembali
Penulis: Andri M Dani | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS – Setelah sempat tutup selama PPKM Level 4 pada Julo 2021, pabrik makanan khas Ciamis galendo milik Mang Endut buka dan berproduksi kembali pada Minggu (5/9/2021).
Makanan khas Ciamis tersebut kembali dicari wisatawan yang berburu oleh-oleh. Terutama wisatawan dari baru pulang piknik dari Pangandaran.
“Sebenarnya sudah mulai produksi kembali sejak kemarin (Minggu, 5/9) tapi baru satu tungku. Hari ini juga satu tungku. Sementara tiga tungku lainnya masih nganggur,” ujar Mang Endut di pabrik galendo Jalan Kapten Harsono Sudiro Lingkungan Cilame Ciamis Senin (6/9/2021) sore.
Pabrik galendo Mang Endut kembali berproduksi menyusul dibukanya kembali objek wisata di Pangandaran untuk kunjungan wisatawan. Meski PPKM masih berlaku, namun objek wisata sudah mulai dibuka. Kunjungan wisatawan berdampak langsung terhadap permintaan oleh-oleh khas Ciamis terutama galendo.
Baca juga: Wisata Pangandaran Dibuka, Galendo Makanan Khas Ciamis Kembali Diburu Wisatawan
Minggu sore, tokonya diserbu wisatawan yang baru pulang dari Pangandaran untuk berburu oleh-oleh. Sampai malam areal parkir rest area Saung Galendo tersebut penuh sesak dengan bus-bus yang datang mampir silih berganti.
“Kemarin dan hari ini baru butuh 200 butir kepala untuk diolah jadi santan kemudian dimasak jadi galendo dan minyak kletik. Kunjungan wisatawan yang mau beli oleh-oleh Minggu sore kemarin sempat membludak. Membuat kami bersemangat untuk memproduksi kembali galendo,” ujar Mang Endut.
Sejak awal Agustus lalu pabrik Raja Galendo Mang Endut tersebut sempat tutup total, tak berproduksi sama sekali. Sebanyak 16 pekerja dirumahnya , yakni 12 ibu-ibu di bagian pengemasan dan 4 pria dewasa di bagian produksi.
Ditutupnya pabrik galendo makanan khas Ciamis tersebut selama sebulan lebih karena sepinya pembeli. Dampak langsung ditutupnya objek wisata selama PPKM. Empat tungku tempat penjerangan pengolahan santan menjadi galendo dan minyak kletik pun menganggur.
Membuat Galendo
Galendo ini makanan khas Ciamis yang terbuat dari butiran kepala yang diolah jadi santan. Setelah kelapa butiran diolah jadi santan, santan kemudian diolah dijerang di tungku api selama 1 sampai 2 jam. Setelah itu, akan diperoleh hasilnya berupa galendo dan minyak kletik.
Dari 200 butir kelapa pilihan akan dihasilkan sekitar 7 kg sampai 10 kg galendo serta 7-10 kg minyak kletik (minyak kelapa). Pabrik galendo mulai dibuka sejak pukul 06.00 pagi dan tutup pukul 15.00 sore.
“Besok kami akan buka dua tungku. Produksi ditingkatkan. Normalnya setiap hari butuh 1.000 butir kelapa, tetapi sekarang karena baru satu tungku yang dibuka. Jadi cuma butuh 200 butir kelapa untuk bahan baku. ” katanya.