Ridwan Kamil Komplen Distribusi Vaksin: Penduduk Dikit Vaksin Banyak, Jabar 50 Juta Vaksinnya Dikit
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan secara merata di Indonesia, tidak hanya Ibukota atau Jawa Bali
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan secara merata di Indonesia, tidak hanya Ibukota atau Pulau Jawa dan Bali.
Jika vaksinasi tidak dilaksanakan secara merata, apalagi diselingi krisis ketersediaan vaksin, target kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir 2021 akan mendapat rintangan sangat berat.
Ridwan Kamil memberikan perhatian pada peliknya vaksinasi dan pentingnya pemerintah mengamankan vaksinasi di luar DKI dan pulau Jawa. Indonesia akan aman, katanya, jika program vaksinasi untuk daerah di luar Ibukota dan Jawa-Bali berjalan aman juga.
“No one safe until everyone is safe (tidak akan ada yang aman sampai semua orang aman),” kata Ridwan Kamil melalui siaran digital, Rabu (2/9).
Dalam kondisi pandemi ini, katanya, semua warga tidak akan aman sampai semua masyarakat di Indonesia aman. Karenanya, jangan sampai terjadi ketimpangan vaksinasi di Indonesia.
“Artinya kita juga harus memastikan vaksinasi di luar DKI Jakarta dan Pulau Jawa aman. Tidak bicara wilayah, tidak bicara hanya ibukota, tidak bicara pulau Jawa, tapi Indonesia,” katanya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 tidak mengenal batas-batas administrasi. Keberhasilan vaksinasi di satu daerah tidak akan berpengaruh banyak jika daerah lain masih belum optimal. Begitu juga, kekurangan vaksin di satu daerah, akan berdampak pada daerah lainnya, begutu juga dengan Jabar.
Jabar menurutnya menjadi gambaran betapa target herd immunity di Desember 2021 adalah pekerjaan berat. Pihaknya saat ini mengejar target vaksinasi dengan keterbatasan vaksin yang dialokasikan untuk Jabar.
Ridwan Kamil mengatakan untuk menciptakan kekebalan kelompok, 75 persen dari total 50 juta penduduk Jabar harus divaksin. Artinya, sekitar ada 37 juta jiwa warga Jabar yang menjadi target vaksinasi. Angka sebesar itu harus dicapai dalam waktu empat bulan saja sesuai permintaan Presiden RI Joko Widodo.
"Kita sudah dikasih 18,6 juta dosis. Sudah disuntikkan 14,4 juta. Atau 77,4 persen dari yang dikasih. Dosis pertama 25 persen atau 9,4 juta penduduk. Dosis kedua ada 5 juta," katanya.
Baca juga: Cerita Jenderal Eks Pengawal Jokowi Saat Masa Remaja SMA di Bandung, Gagal Secaba Tapi Lulus Akabri
Namun, banyak kendala yang dihadapi daerah di Jabar. Yakni, distribusi vaksin yang belum proporsional untuk mendorong target vaksinasi tuntas akhir tahun.
Menurutnya sesuai perhitungan Jabar perlu 15 juta dosis per bulan agar 37 juta warga Jabar bisa divaksin hingga akhir tahun. Suplai vaksin yang tidak proporsional menjadi kendala paling berat.
“Ada provinsi yang penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Ada provinsi besar seperti Jabar vaksinnya sedikit yang ngasihnya. Maka kalau dipersentasekan masih jauh, padahal jumlah vaksinnya saja sedikit. Jadi, kalau Desember mau beres tolong suplai ke Jabar tidak kurang 15 juta dosis per bulan," tuturnya.
Masalah lainnya, teritorial wilayah Jabar yang luas dan acak menentukan kecepatan vaksinasi. Hal itu sebanding dengan dukungan infrastruktur khususnya pelayanan kesehatan. Saat ini, Jabar hanya memiliki sekitar 1.000 puskesmas di 27 kota kabupaten.