Terdampak Pandemi, Bank Ini Luncurkan Covid-19 Economic Recovery Programme untuk UMKM Perempuan
Pandemi Covid-19 berdampak pada pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM, termasuk pelaku usaha dari kalangan perempuan
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 berdampak pada pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM, termasuk pelaku usaha dari kalangan perempuan. Bahkan mereka sangat terdampak dari sisi pemasukan.
Terlebih diberlakukannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) makin membuat para pelaku usaha kian terpuruk.
Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama hampir 2 tahun telah mengguncang perekonomian global termasuk Indonesia.
Salah satu yang mengalami dampak berat dalam kondisi ini adalah para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), terutama mereka yang berasal dari komunitas rentan, yang didominasi kaum muda (berusia 18-35 tahun) dan perempuan.
Baca juga: Pengusaha Kaca Mata Terpaksa Jadi Pengamen Boneka, Dampak Pandemi Covid-19
Usaha yang dipimpin perempuan, yang merupakan 64,5% dari UMKM di Indonesia, masih menghadapi hambatan dan tantangan yang membatasi mereka untuk membangun dan mengembangkan usaha dengan baik.
Padahal, UMKM memiliki peran penting dalam pemulihan ekonomi pasca-COVID, UMKM setidaknya berkontribusi hingga 60.3% PDP Indonesia.
Namun para pengusaha perempuan ini kerap mengalami kendala dalam mendirikan dan mengelola usahanya, dibanding laki-laki.
Para pengusaha perempuan binaan YCAB Foundation melaporkan kerugian mencapai 70% sejak pandemi berlangsung.
Seperti yang diungkapkan Sepitowati, salah satu pemilik usaha mikro di Indonesia.
Ia mengatakan, sebelum pandemi melanda, dua bisnis miliknya yakni sebuah kios makanan kecil dan bisnis penjahitan berjalan dengan baik.
Baca juga: VIDEO-Dampak Pandemi Covid-19, Di Gereja Pasundan Cideres Majalengka Tak Ada Perayaan Natal
Namun sejak adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional, ia harus berjuang untuk bisa bertahan karena pembeli menurun drastis.
"Selain itu, adanya perubahan perilaku pembeli seperti banyak pelanggan setia saya yang menganggur. Untuk membangun kembali dan mempertahankan bisnis saya, saya memerlukan akses ke dukungan keuangan dan menambah dengan keterampilan baru. Oleh karena itu, saya sangat senang dengan adanya Program Pemulihan Ekonomi COVID-19 bagi pelaku UMKM seperti saya,” kata Sepitowati.
Melihat kondisi UMKM saat pandemi saat ini, Standard Chartered Bank Indonesia (“Bank”) hari ini mengumumkan diluncurkannya program komunitas baru, Covid-19 Economic Recovery Programme, untuk mendukung kaum muda, khususnya perempuan pengusaha UMKM, untuk pulih dari dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Program ini adalah bagian dari Futuremakers yang merupakan inisiatif global Bank untuk mengatasi kesenjangan dengan menggalakkan inklusi ekonomi bagi kaum muda, termasuk mereka yang terdampak oleh Covid-19, di negara-negara tempat Bank beroperasi.
Baca juga: Airlangga: Dampak Pandemi Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Telah Berkurang
Dilaksanakan oleh YCAB Foundation bersama dengan Youth Business International (YBI) dan didukung oleh pendanaan dari Standard Chartered Foundation, Covid-19 Economic Recovery Programme bertujuan untuk mendukung kaum muda antara 18-35 tahun yang berjuang untuk mencari pekerjaan atau memulai bisnis di lingkungan ekonomi yang menantang saat ini.