Pemkab Bandung Barat Kewalahan Urus Kotoran Sapi di Lembang yang Bikin Banjir

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan mengatasi pencemaran limbah kotoran sapi di Lembang KBB

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Sejumlah warga Lembang saat membersihkan kotoran sapi di jalan dan halaman rumahnya masing-masing. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kesulitan mengatasi pencemaran limbah kotoran sapi di Kampung Sukahaji Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, KBB.

Seperti diketahui, limbah kotoran sapi tersebut sempat meluber dari selokan di tepi jalan setelah hujan deras dan akhirnya langsung menerjang permukiman warga.  Bau menyengat langsung tercium ketika memasuki pemukiman ini.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, DLH Pemkab Bandung Barat, Idad Saadudin mengatakan, untuk mengatasi pencemaran limbah kotoran sapi itu harus ada bak penampungan, namun hal itu sulit disiapkan karena keterbatasan lahan.

"Permasalahannya di Lembang itu ada 19 ribu ekor sapi, kalau khusus di daerah itu kurang lebih ada 200 ekor yang dikelola oleh 50 peternak, tapi bukan perusahan hanya usaha perorangan," ujarnya saat dihubungi, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Cerita Hengky Kurniawan ke eks Pejabat KPK Soal Jual Beli Jabatan di KBB saat Aa Umbara Jadi Bupati

Melihat banyaknya sapi di daerah tersebut, kata Idad, tidak ada lahan yang bisa dijadikan tempat penampungan kotoran sapi tersebut, apalagi harga tanah di Lembang saat ini sudah sangat mahal.

Pihaknya berencana untuk mengelola kotoran sapi tersebut menggunakan digester agar menjadi biogas atau pun pukuk supaya bisa dimanfaatkan dan akhirnya bisa dijual.

"Kalau yang sekarang kita sedang galakan itu komposter komunal, cuma di sana belum ada lahan yang bisa dipakai dan dipinjamkan untuk membuat komposter secara kawasan. Kalau ada, kotoran sapi itu bisa ditampung dulu," kata Idad.

Sebetulnya, kata Idad, ada lahan milik BUMD Jabar di depan Lembah Dewata, namun hingga saat ini lahan itu belum disetujui oleh pihak provinsi untuk dijadikan bak penampungan kotoran sapi.

"Nah sekarang saya lagi mikirin dan mencari juga lahan yang bisa digunakan di dekat Dinas Peternakan Jabar karena lahan di Lembang itu harganya sudah mahal," ucapnya.

Idad mengatakan, untuk sementara ini kotoran sapi itu tetap dibuang ke saluran air, tetapi kondisinya akan dibenahi supaya tidak ada sampah yang bisa menyebabkan alirannya tersumbat dan menyebabkan limbah kotoran sapi meluber ke permukiman warga.

"Setelah kejadian kemarin juga sudah ditangani KPSBU karena aliran airnya mempet, sehingga saat turun hujan kotoran sapi itu meluber ke luar," kata Idad.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved