Objek Wisata Dusun Bambu Berubah Jadi Restoran Outdoor Terbesar Akibat Terdampak Pandemi Covid-19

Objek wisata Dusun Bambu di Jalan Kolonel Masturi, Kabupaten Bandung Barat disulap menjadi restoran dengan mengusung konsep outdoor dining resort

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Objek wisata Dusun Bambu di Jalan Kolonel Masturi, Kabupaten Bandung Barat disulap menjadi restoran dengan mengusung konsep Outdoor Dining Resort. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Objek wisata Dusun Bambu di Jalan Kolonel Masturi, Kabupaten Bandung Barat (KBB) disulap menjadi restoran dengan mengusung konsep Outdoor Dining Resort akibat terdampak pandemi Covid-19.

Dengan konsep baru ini, para pengunjung sudah tidak lagi harus membeli tiket masuk seperti biasanya, karena konsepnya 90 persen berubah dari tempat wisata menjadi restoran outdoor yang diklaim terbesar di daerah Bandung Raya.

Dia area Dusun Bambu seluas 15 hektare yang didominasi pepohonan dan area hijau ini, pengunjung bisa menikmati santapan lezat hasil kreasi para chef sambil merasakan sensi kesegaran alam karena terdapat tiga restoran utama, yakni Burangrang, Purbasari, dan Lembur Urang.

Restoran Burangrang menyediakan menu andalan yakni Asian dan Western, seperti iga bakar garang asam, Tenderloin Wagyu Porte Sauce, Rendang Buns, Bebek Crispy Thai Sauce dan masih banyak lagi.

Sementara Restoran Purbasari yang mengusung konsep saung di tepi danau, hadir dengan menu andalan Sundanese dan seafood seperti Gurame Abon Telor, Udang Goreng Asam Manis, dan Nasi Liwet.

Sedangkan Restoran Lembur Kuring menyediakan olahan bebek dan masakan bertema Bali yang bisa menggoyang lidah pengunjung sambil menikmati indahnya pemandangan dari atas ketinggian.

Komisaris Dusun Bambu, Endi Tjahyadi, mengatakan, dengan perubahan konsep ini, ada beberapa wahana di Dusun Bambu terutama untuk wahana yang bisa menyebabkan terjadinya kontak erat antara satu pengunjung dengan pengunjung yang lain.

"Wahananya sudah berkurang, kalau yang membedakan secara fundamental sebetulnya, dari tadinya berbayar ada tiket masuk sekarang tidak karena kita sekarang sudah fokus kepada fungsi restoran. Sekarang bukan wisata tapi Outdoor Dining Resort," ujar saat ditemui di Dusun Bambu, Senin (24/8/2021).

Diubahnya Dusun Bambu dari obyek wisata menjadi Outdoor Dining Resort ini karena ada kaitannya dengan pandemi Covid-19. Sebab, selama ini obyek wisata harus beberapa kali ditutup, terutama saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level 4.

"Jadi kita melakukan swot analisis, strengths yang kita punya, kemudian opportunities, dan juga threats yang juga muncul. Jadi kita mensimulasikan swot analisis tersebut, bahwa kita itu kuat dimana," katanya.

Sehingga, kata Endi, setelah pihaknya melakukan analisa, bahwa Dusun Bambu ini memang lebih kuat untuk dijadikan sebagai restoran ketimbang tetap menjadi obyek wisata seperti biasa.

Dengan adanya perubahan konsep ini, Dusun Bambu hanya menampung 300 pengunjung yang tersebar di tiga restoran, sedangkan saat menjadi obyek wisata bisa menampung 7.000 tamu dalam satu hari.

"Kita bukan mengarah 100 persen ke profit oriented ya, tapi kita berharap bagaimana caranya agar roda ekonomi berjalan dulu, kemudian bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat," ucap Endi.

Disi lain, pihaknya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti pengunjung harus menunjukan sertifikat vaksin  supaya bisa saling menjaga dari penuluran Covid-19 antara pengunjung dengan karyawan.

"Karyawan juga sudah 100 persen divaksin, sejak bulan April kemarin jadi dipastikan aman karena sudah dua dosis semuanya," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved