TKW Sliyeg Indramayu Bukan Dibunuh Mantan Pacar, Telepon Terakhir Ungkap Peran Korban ke Pelaku
Juwarih menceritakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Komariyah, TKW Indramayu dibunuh di Taiwan, 5 Agustus 2021.
Pelaku pembunuhan TKW asal Desa Sliyeg (sebelumnya disebut Desa Siyeg) itu ternyata Warga Negara Indonesia.
Pelaku adalah Supriyanto, tenaga kerja asal Bengkulu yang juga bekerja di tempat tersebut.
Keluarga membantah Komariyah (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Indramayu dibunuh oleh mantan pacarnya.
Hal tersebut terungkap setelah Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mengunjungi langsung kediaman keluarga korban di Desa Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Minggu (8/8/2021).
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih mengatakan, antara korban dan pelaku sekaligus PMI asal Bengkulu, berinisial PS ini murni adalah rekan kerja.
Di Taiwan sendiri, korban diketahui sudah bekerja selama 4 tahun sejak tahun 2017.

Di sana ada 8 karyawan yang bekerja, termasuk korban dan pelaku.
"Apa yang dikabarkan di medsos tidak benar, pelaku bukan pacar korban, dia cuma rekan kerja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Juwarih menceritakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.
Saat itu, korban bercerita soal kondisinya di sana, Komariyah mengaku diminta sang majikan untuk mengajari pelaku agar bisa berbahasa Taiwan.
Hal ini dikarenakan walau sudah 2 bulan bekerja di kebun tomat, pelaku PS tidak kunjung bisa menggunakan Taiwan.
Lanjut Juwarih, atas permintaan sang majikan, korban lalu menceramahi pelaku hingga berujung pada terjadinya tragedi penusukan tersebut.
Korban ditusuk menggunakan benda tajam pada bagian dada, perut, wajah dan punggung hingga meninggal dunia.