TKW Sliyeg Indramayu Bukan Dibunuh Mantan Pacar, Telepon Terakhir Ungkap Peran Korban ke Pelaku
Juwarih menceritakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Komariyah sempat menelpon orang tuanya sehari sebelum kejadian.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
"Mungkin karena ngomongnya kurang enak sehingga membuat pelaku marah," ujar dia.
Dalam hal ini, disampaikan Juwarih, SBMI masih menunggu laporan dari mantan suami korban untuk tindak lanjut kasus tersebut.
Ia mengatakan, kabar resmi meninggalnya Komariyah pun diketahui disampaikan pemerintah kepada mantan suami korban.
Keluarga Komariyah hanya mendapat dari kabar yang beredar.
Baca juga: SBMI Indramayu Tawarkan Bantuan Hukum pada Keluarga Komariyah, TKW yang Diduga Dibunuh di Taiwan
Juwarih mengatakan, korban dan suaminya sudah bercerai secara virtual, surat resmi perceraiannya pun di terima keluarga Komariyah pada 3 bulan lalu.
"Karena dia waktu berangkat pakai alamat suaminya di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, tapi waktu berangkat mereka belum bercerai," ujar dia.
Meski demikian, harapan dari pihak keluarga Komariyah, disampaikan Juwarih, mereka ingin agar jenazah korban bisa dibawa pulang dan dimakamkan di Tanah Air.
Ditemukan Banyak Luka
Komariyah diduga dibunuh dengan sadis. Dikabarkan luka tusuk ditemukan pada beberapa bagian tubuhnya. TKW Indramayu dibunuh di Taiwan
TKW tersebut diketahui bernama Komariyah, ia diduga menjadi korban pembunuhan di kawasan Nantou Taiwan.
Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan kabar tersebut.
Juwarih mengatakan, korban merupakan warga Desa Sliyeg Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
"Kabarnya banyak beredar di medsos, korban ini orang Indramayu, dia orang Sliyeg, saya sudah konfirmasi ke teman dia di sana dan dibenarkan," ujarnya, Sabtu (7/8/2021).
Juwarih mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapat keterangan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Taiwan.