2 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, 11.045 Anak-anak Jadi Yatim Piatu karena Virus Corona

Dari data Kementerian Sosial RI per 20 Juli2021, ada 11.045 anak yang menjadi yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Dok. Margono
Vino, bocah kelas tiga Sekolah Dasar (SD) saat sedang jalani isolasi mandiri di Kampung Linggang Purworejo, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021). 

TRIBUNJABAR.ID - Pandemi Covid-19 di Indonesia berlangsung dua tahun. Namun, puluhan ribu anak terpaksa menjadi yatim piatu.

Dari data Kementerian Sosial RI per 20 Juli2021, ada 11.045 anak yang menjadi yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, tercatat 350.000 anak terpapar dan 777 di antaranya meninggal dunia akibat Covid-19.

Dilansir dari Tribunnews.com, hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini, dikutip dari laman resmi Kemensos, Minggu (8/8/2021).

"Sejauh ini data akurat by name by address terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," ujar Risma.

Menurut Risma, perlu dilakukan respons cepat terhadap anak-anak yang kehilangan kedua orang tua saat pandemi covid-19.

Para pendamping anak lanjut Risma juga telah memberikan penanganan terhadap anak tersebut.

Baca juga: Orang Tua Meninggal Karena Covid-19, 4 Anak di Bantul Jadi Yatim Piatu

"Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respon kasus untuk anak-anak tersebut," jelas Risma.

Selain melakukan pendataan, Kemensos juga memberikan dukungan melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Program itu mencakup pemenuhan kebutuhan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, konseling anak serta keluarganya, dan kebutuhan dasar anak lainnya.

Selanjutnya, Kemensos juga mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, serta memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orangtua asuh/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan melalui panti.

Eks Wali Kota Surabaya ini juga menjelaskan, salah satu anak yang telah direunifikasi adalah Vino (10), yang tinggal di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Vino menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal terpapar Covid-19.

"Ke depan kami berencana melaksanakan kegiatan penanganan dampak Covid-19 pada anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Kirim Bantuan Uang dan Sepeda untuk Vino, Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

"Tentunya kegiatan ini akan melibatkan kerjasama lembaga/instansi terkait seperti NGO dan sektor pemerintahan yang bertanggungjawab dalam menangani hal tersebut," kata Risma.

Merespon hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga memastikan pemerintah akan menjamin pengasuhan terhadap anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved