Kisah Ajat Sudrajat, Bersama Persib Bandung Main Ke Kampung-kampung hingga Juara Liga Indonesia I
Salah pemain yang populer kala itu, antara lain Ajat Sudrajat. Pria kelahiran Bandung, 5 Juli 1962 ini menjadi orang yang dihormati Bobotoh Persib
Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Masyarakat Bandung pastinya tidak akan lupa dengan kejayaan Persib Bandung era perserikatan dan awal-awal Liga Indonesia yang jadi juara.
Salah pemain yang populer kala itu, antara lain Ajat Sudrajat. Pria kelahiran Bandung, 5 Juli 1962 ini menjadi orang yang dihormati Bobotoh Persib dan menjadi kebangaan Kota Kembang dan juga masyarkat Indonesia.
Membawa Persib juara perserikatan hingga menghuni timnas Indonesia.
Ajat bercerita mengenai awal pertama ia masuk Persib pada tahun 1979. Berbekal pengetahuan sepakbola dari SSB Saswco ajat bergabung dengan Persib dan membawa Persib keluar dari zona degradasi.
“Tahun 1979 itu saya bergabung dengan Persib. Waktu itu Persib dalam keadaan hampir degradasi. Berbekal semangat membara demi kecintaan kepada klub kesayangan warga Bandung ini, kita berjuang untuk mengangkat nama Persib ke persepakbolaan tanah air” ujar Ajat ketika diwawancarai wartawan Tribun Jabar di Stadion Arcamanik, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung pada Sabtu (05/06/2021).
Baca juga: Djanur, si Pria Majalengka, Sosok Tersukses Selama berkarir di Persib Bandung
Ajat bercerita perjalanan Persib untuk menjadikan klub berjuluk Maung Bandung ini bisa berlaga di perhelatan sepakbola teratas di tanah air. Tak jarang ia dan pemain persib yang lain bertanding dari kampung ke kampung.
“Waktu masih di divisi bawah itu kan Persib tidak jarang bertanding dari kampung ke kampung. Hingga sampai tahun 1980-1981’an Persib akhirnya bisa bermain di Divisi Pertama” ucapnya
Pemain bernomor punggung 10 dan berposisikan striker ini boleh berbangga karena bisa membawa Persib juara dalam kompetisi-kompetisi bergengsi pada tahun 1980-1990’an.
“Saya sangat bangga bisa bermain dengan Persib dan membawa Persib juara pada tahun 1980-1990’an baik di tingkat nasional maupun Internasional. Salah satunya membawa Persib juara di era perserikatan pada tahun 1986 dan 1989-1990” tutur Ajat Sudrajat.
Kesuksesan Ajat bersama Persib tidak lepas dari perannya sebagai penyerang berkualitas. Pada 1983 ia jadi top skor dengan koleksi delapan gol. Pada tahun 1985, pemain yang mendapat julukan "Arab" itu mengoleksi 16 gol.
Ajat yang identik dengan no 10 ini pada mulanya merupakan pemain dengan posisi winger.
Namun pada tahun 1980, Persib Bandung yang kala itu dilatih oleh pelatih asal Polandia Marek Janota melihat potensi Ajat untuk menjadi pemain no 10 yaitu second striker.
Ajat yang merasa dirinya tidak memiliki postur tubuh tinggi pada mulanya menolak keputusan dari sang pelatih. Seiring waktu dan pengertian dari sang pelatih, Ajat Sudrajat menjelma menjadi pemain yang moncer dalam urusan membobol gawang musuh.
Namun, Ajat yang sangat berbahaya di level tim tersebut tidak mendapati jalan yang mulus ketika bermain di level tim nasional.
Alasan mengapa dirinya tidak begitu berhasil di level tim nasional adalah karena posisinya yang merupakan second striker diganti menjadi gelandang bertahan.
Baca juga: Kisah Boy Jati Asmara, Legenda Persib Bandung yang Melanglangbuana, Dari Medan hingga Papua