Mental Baja di Balik Postur Mungil: Beckham Putra Ungkap Cara Tangkal Hujatan Netizen

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyerang Persib Bandung, Beckham Putra Nugraha, bisa dibilang memiliki tubuh kecil jika dibandingkan dengan pesepak bola lainnya.

Walau demikian ia tak segan berduel di lapangan dengan para pemain yang ukuran tubuhnya jauh lebih besar.

Kemampuannya dalam menggiring bola, mengontrol bola, hingga mengarahkan bola, jadi kelebihannya.

Meski usianya, masih terbilang muda ia mampu menjadi pemain inti di tim besar sekelas Persib.

Bahkan pemain yang baru berusia 24 tahun ini juga sudah kerap mengemban ban kapten, di saat Kapten Tim Persib Bandung, Marc Klok absen.

Karier sepak bolanya, sudah melesat sejak usia dini, bahkan telah membawa juara Persib kelompok usia, hingga membawa Persib senior juara Back To Back.

Baca juga: Tolak Balik Bandung! Persib Langsung Terbang dari Bali ke Malaysia Demi Laga Kontra Selangor FC

Tak hanya itu, Beckam yang akrab disapa Etam ini juga sudah membawa Timnas Indonesia U-23 meraih gelar juara SEA Games.

Tak hanya itu, belakangan ia juga kerap dipanggil Timnas Senior, meski didominasi oleh pemain diaspora, ia juga mampu bersaing untuk mendapatkan kepercayaan pelatih hingga mendapat menit bermain.

Mental juara sudah tertanam di dirinya sejak kecil, hingga kini meski tubuhnya terbilang kecil, tapi mentalnya sudah sangat teruji.

Hal itu terbukti setiap kali ia bermain di lapangan, bahkan di luar lapangan.

Seperti yang terjadi, setelahnya ia memperkuat Timnas Indonesia pada babak kualifikasi Piala Dunia Zona Asia ronde keempat.

Timnas Indonesia gagal lolos Piala Dunia karena kalah Arab Saudi dan Irak, Etam, menjadi salah satu pemain yang banyak dikritik netizen.

Bahkan bukan hanya keritikan hujatan dan cemoohan banyak didapatkannya di media sosial, terutama di kolom komentar akun media sosial pribadinya.

Walau demikian, ia tetap tegar dan menjadikan motivasi segala cacian tersebut, bahkan hanya Etam, pemain timnas yang mendapat hujatan dan masih membuka kolom komentar media sosialnya.

Etam menyadari dan mengetahui banyak keritikan yang masuk ke kolom komentarnya.