Djanur, si Pria Majalengka, Sosok Tersukses Selama berkarir di Persib Bandung
Djajang Nurjaman merupakan salah satuk tokoh sepak bola Indonesia yang mempunyai banyak gelar baik sebagai pemain, asisten hingga pelatih.
Penulis: Fakhri Fadlurrohman | Editor: Mega Nugraha
Djajang Nurjaman yang bermain sangat cemerlang mampu membuat satu assist yang ia berikan kepada Dede Rosadi.
Berakhirnya karir menjadi pemain sepak bola tidak membuat Djanur berakhir dalam dunia sepak bola. Dia memulai karirnya menjadi pelatih dengan menjadi asisten Indra Thohir terlebih dahulu.
Mambantu Indra Thohir, Djanur berhasil membawa Persib Bandung juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1994/1995 dan masih dipercayai menjadi asisten pelatih hingga 1996.
Modalnya menjadi asisten pelatih ia praktikan ketika menjadi kepala pelatih Persib Junior U-23.
Tidak cukup untuk melatih Persib Junior, Djanur diminta untuk kembali menjadi pelatih Persib Bandun yang kala itu di kepalai pelatih Arcan Iurie pada tahun 2007.
Namun Persib yang hanya bertengger di posisi ke lima klasemen membuat Djajang Nurjaman berpindah klub ke Pelita Jaya Karawang pada tahun 2008 untuk kembali menjadi asisten pelatih asal Singapura Fandi Ahmad.
Pada tahun 2011 Djanur dipercayai menjadi kepala pelatih Pelita Jaya Karawang dan menjadi penyelamat tim tersebut keluar dari zona degradasi.
Saat Persib Bandung akan menjalani turnamen ISL 2013, Djanur dipanggil untuk dipercayai menjadi kepala pelatih timnya dahulu tersebut.
Baca juga: Kisah Sujana, Legenda Persib Bandung Berjuluk Sujagol dan Kenangan Indahnya Bobol Gawang Persija
Dengan pengalamannya menjadi asisten pelatih dan kepala pelatih yang relatif singkat dengan Pelita Jaya, Djajang Nurjaman berhasil membawa Persib Bandung kembali mengangkat trofi juara pada tahun 2014 dan menjuarai piala Presiden pada tahun 2015.
Setelah membawa juara Persib, Djanur tidak semerta-merta puas dengan pencapaian tersebut dan kembali menimba ilmu di akademi kepelatihan Inter Milan di negeri Italia.
Sekembali nya dari negeri pizza, Djanur melatih PSMS Medan dan membawa PSMS Medan promosi ke Liga 1 pada tahun 2017.
Setelah dipecat dari PSMS Medan, Djanur menukangi tim Persebaya Surabaya pada tahun 2018 hingga 2019. Satu tahun melatih Persebaya, Djanur lanjut melatih PS Barito Putera hingga sekarang.