Cerita Lawan Anthony Ginting, Kevin Cordon, Tak Pernah Ditonton Orangtua Selama Olimpiade Tokyo 2020

Kevin Cordon, pebulutangkis tunggal putra Guatemala berbagi cerita soal karir bulutangkis yang dia geluti hingga membawanya ke Olimpiade Tokyo 2020.

Editor: Mega Nugraha
(Pedro PARDO / AFP)
Pebulutangkis Guatemala Kevin Cordon merayakan dengan seorang pelatih setelah kemenangannya atas pemain Belanda Mark Caljouw dalam pertandingan babak 16 besar bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 29 Juli 2021. 

TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG- Kevin Cordon, pebulutangkis tunggal putra Guatemala berbagi cerita soal karir bulutangkis yang dia geluti hingga membawanya ke Olimpiade Tokyo 2020.

Kevin Cordon akan bertemu dengan Anthony Ginting, pebulutangkis tunggal putra Indonesia dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada Senin (2/8/2021).

Kevin Cordon, berusia 34 tahun, mencapai raihan terbaiknya dengan menembus semifinal Olimpiade Tokyo setelah mengalahkan pebulutangkis tunggal putra Korea Selatan, Heo Kwang Hee.

Heo Kwang Hee sendiri bukan pebulutangkis sembarangan. Di pebulutangkis yang menjungkalkan Kento Momota, pebulutangkis peringkat 1 dunia.

Diwawancara AFP sebelum laga semifinal melawan Vixtor Axelsen, Kevin Cordon mengaku bahwa orangtuanya tidak pernah menonton dirinya bermain bulutangkis.

Baca juga: Lawan Anthony Ginting Bakal Tarung Mati-matian di Perebutan Medali Perunggu, Ini Sebabnya

Menurut dia, teman-temannya di Amerika Tengah menantikan Kevin Cordon di semifinal meski pertandingannya terpaut 15 jam di belakang Tokyo.

"Saya 100 persen yakin mereka tidak menonton pertandingan itu. "Mereka orang-orang yang cukup tua. Mereka belum pernah melihatku bermain sepanjang karier," kata Kevin Cordon, dikutip dari AFP, Sabtu (31/7/2021).

Kata dia, orangtuanya bukan tidak mendukungnya, melainkan mereka semacam ada rasa tidak percaya, gugup bahwa Kevin berlaga di Olimpiade.

"Itu bukan karena mereka tidak mencintaiku, mereka gugup. Ketika saya bermain, saudara laki-laki menonton dan dia memberi tahu mereka 'Kevin menang atau Kevin kalah," ujarnya.

Bagi Kevin, berlaga di Olimpiade merupakan cita-cita besarnya. Sejak usia 12 tahun, dia sudah merantau untuk mengejar impiannya.

"Itu bukan karena mereka tidak mencintaiku, mereka gugup. Ketika saya bermain, saudara laki-laki menonton dan dia memberi tahu mereka 'Kevin menang atau Kevin kalah," katanya.

Sejak usia 12 tahun, Kevin sudah bermain bulutangkis dan berlatih dengan sekuat tenaga. Hingga akhirnya, dia bisa berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 dan berlaga di semifinal melawan Victor Axelsen.

"Bisakah Anda percaya bahwa saya berada di semifinal sekarang? Perasaan ini luar biasa," lanjutnya dikutip dari AFP, Sabtu (31/7/2021).

Guatemala hanya pernah memenangi satu medali Olimpiade ketika Erick Barrondo meraih perak dalam lari 20 kilometer putra di Olimpiade London 2012.

“Jika Anda membandingkan Guatemala dengan negara mana pun di Eropa atau Asia, tidak ada bandingannya – ini kenyataan kami. "Tapi kami memiliki satu kesamaan, kami bisa menyamai ketika Anda bermain dengan hati," kata dia.

Hanya saja, Kevin gagal ke final setelah dikalahkan Victor Axelsen.

Sebelum bertanding di Olimpiade, Kevin Cordon sempat tidak percaya akan bertemu dengan para pemain yang dia tonton di TV atau internet.

"Ketika Anda berlatih dengan hati, ketika Anda berlatih dengan kesabaran, semua hal baik ini akan datang ke dalam hidup Anda," kata Kevin Cordon.

Baca juga: Sportif, Anthony Ginting Akui Chen Long Main Lebih Baik, Besok Akan Berusaha Raih Perunggu

Bakal Mati-matian Sabet Perunggu

Di perebutan medali perunggu, Kevin yang berada di peringkat 59 dunia, akan berhadapan dengan Anthony Ginting, peringkat 5 dunia.

Kevin Cordon yang mencatat rekor terbaiknya di Olimpiade Tokyo selama karirnya itu, dengan lolos semifinal namun kalah dari pebulutangkis asal Denmark, Viktor Axelsen dengan skor 18-21 dan 11-21.

Laga antara Anthony Ginting melawan Kevin Cordon ini diprediksi bakal sengit. Indonesia, harus meraih medali di ajang ini setelah pebulutangkis lainnya dari ganda campuran dan ganda putra berguguran.

Di sisi lain, bagi Kevin Cordon yang berusia 34 tahun ini, Olimpiade Tokyo bisa jadi olimpiade terakhirnya. Dan selama karir bulutangkisnya, olimpiade kali ini jadi capaian terbaik.

Karena ingin hasil terbaik di tengah capaian terbaiknya, Kevin Cordon bakal mati-matian untuk merebut perunggu.

Secara di atas kertas, Anthony Ginting diunggulkan karena dia menduduki peringkat 5 dunia. Sedangkan Kevin Cordon menduduki peringkat 61 dunia.

Bagi Indonesia, merebut medali perunggu juga jadi penting sebagai gengsi tinggi karena ganda putra, ganda campuran bertumbangan. Menyisakan peluang medali perak atau medali emas dari ganda putri, Greysia Polii/Rahayu Apriani,.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Kevin Cordon, Pebulu Tangkis Guatemala yang Tak Pernah Ditonton Orangtuanya",

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved