Rasa Lebih Pahit, Tapi Madu Hitam Dapat Mempercepat Penyembuhan Luka, Ini Penjelasannya

Madu hitam memiliki potensi untuk mempercepat penyembuhan luka yang terinfeksi bakteri Staphylococcus Aureus

Editor: Siti Fatimah
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
ilustrasi madu 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Madu sudah sangat dikenal memiliki banyak manfaat. Tidak saja baik untuk kesehatan terlebih di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tapi madu juga ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya.

Salah satu madu yang memiliki kandungan yang bagus adalah madu hitam.

Dikutip dari laman resmi Unair, madu hitam memiliki potensi untuk mempercepat penyembuhan luka yang terinfeksi bakteri Staphylococcus Aureus.

Menurut Dr. Willy Sandhika dr., M.Si., Sp.PA(K) Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), madu hitam yang memiliki rasa pahit memiliki manfaat lebih banyak dari pada madu biasanya.

Baca juga: Mencecap Manisnya Madu Teuweul Rancakalong Sumedang, Semanis Rupiah yang Dipanen Roni

Sumber rasa pahit dari madu hitam berasal dari senyawa alkaloid yang biasa terdapat pada pohon mahoni.

Selain alkaloid, madu hitam juga mengandung beberapa zat lainnya yang baik untuk kesehatan, seperti saponin dan flavonoid.

“Manfaat madu hitam ditengarai memiliki manfaat untuk kesehatan, misalnya menjaga sistem imun tubuh dan mempercepat proses penyembuhan luka,” ungkapnya.

Untuk membuktikan efektifitas madu hitam dalam penyembuhan luka, Dr. Willy Sandhika beserta rekan peneliti lainnya melakukan penelitian mengenai manfaat pemberian madu terhadap penyembuhan luka yang terinfeksi bakteri.

Baca juga: Tips Wakil Bupati Majalengka Sembuh Dari Covid-19, Salah Satunya Minum Madu Dicampur Bumbu Dapur Ini

Ada 24 ekor tikus putih galur wistar yang digunakan sebagai model percobaan yang dibuat luka sayat pada kulit punggung tikus dan dibagi menjadi 4 kelompok.

“Percobaan dilakukan selama 5 hari dan pada hari ke-5 dilakukan pemeriksaan mikroskopis pada jaringan luka untuk mengetahui proses inflamasi dan penyembuhan yang terjadi pada luka kulit tikus putih tersebut,” jelasnya.

Pemberian madu hitam yang dioleskan, menurut Dr. Willy, pada luka infeksi selama 5 hari terbukti menurunkan derajad keradangan pada area luka yang diakibatkan oleh infeksi kuman Staphylococcus.

Madu hitam yang kaya dengan flavonoid dan senyawa phenol terbukti memiliki efek anti inflamasi.

Baca juga: Bagus untuk Menjaga Kekebalan Tubuh, Ini Tips Bedakan Madu Asli dan Madu Palsu

Pada pemeriksaan mikroskopis terlihat bahwa jumlah pembuluh darah kapiler dan jumlah sel radang makrofag pada kelompok tikus putih yang diolesi madu hitam lebih sedikit secara signifikan dibandingkan dengan jumlah pembuluh darah kapiler dan sel radang makrofag pada tikus putih tanpa diolesi madu hitam.

“Adanya infeksi kuman akan meningkatkan inflamasi sehingga memperlambat proses penyembuhan luka. Sebaliknya, pemberian madu hitam pada luka dapat menurunkan inflamasi sehingga mempercepat penyembuhan luka yang terkena infeksi bakteri Staphylococcus,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved