Diklaim Bisa Tingkatkan Saturasi Oksigen, Teknik Proning Tidak Boleh Dilakukan untuk Kondisi Ini

Teknik proning untuk meningkatkan saturasi oksigen ternyata tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Editor: Siti Fatimah
AFC
ilustrasi tidur tengkurap posisi 1 proning 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mereka yang terinfeksi Covid-19 mengalami sejumlah keluhan salah satunya adalah penurunan saturasi oksigen. Bila mengalami kondisi seperti ini, maka pasien harus segera mendapat pertolongan.

Sempat beredar, bagaimana cara meningkatkan saturasi oksigen.

Salah satu cara adalah dengan melakukan teknin proning.

Baca juga: Cara Menggunakan Oximeter dan Tips Meningkatkan Nilai Saturasi Oksigen di Bawah 95 Persen

Cara ini memang bisa dilakukan, namun masih ada yang belum paham bahwa teknik proning tidak asal atau bisa dilakukan oleh siapa saja.

Ada orang dengan kriteria tertentu yang tidak bisa melakukan teknik proning.

Dalam istilah medis, penurunan saturasi oksigen atau saturasi oksigen yang rendah dikenal dengan hipoksemia.

Mengutip TribunBatam.id, pasien Covid-19 dikatakan mengalami kekurangan oksigen ketika kadar saturasi oksigennya berada di bawah 90 persen.

Sedangkan dalam keadaan sehat, batas minimal saturasi oksigen adalah 95 persen sehingga berkisar pada 95-100 persen.

Kondisi saturasi oksigen yang menurun tidak boleh diabaikan karena dapat berakibat fatal apabila tidak segera ditangani.

Saturasi oksigen yang rendah dapat membahayakan organ penting seperti otak, jantung, dan hati hingga berujung kematian.

Untuk meningkatkan saturasi oksigen, selain menggunakan alat bantu napas, para ahli telah merekomendasikan teknik proning.

"Melakukan teknik proning secara mandiri bisa membantu meningkatkan kadar oksigen di saat-saat kritis, ketika bantuan medis tidak mungkin datang ke rumah," ucap Dokter Sastika Nurwinda yang dikutip dari TribunJabar.id.

Baca juga: Empat Cara Klasik Ini Bisa Bantu Meningkatkan Saturasi Oksigen Agar Tetap Stabil

Sayangnya, teknik proning untuk meningkatkan saturasi oksigen ternyata tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Seperti yang dikutip dari akun Twitter resmi Pemprov DKI Jakarta via Kompas.com, teknik proning tidak boleh dilakukan pada orang dengan kondisi:

- Sedang hamil

- Pasien dengan gangguan jantung

- Memiliki masalah thrombosis vena dalam (diobati dalam waktu kurang dari 48 jam)

- Memiliki masalah atau gangguan pada tulang belakang, tulang paha, dan tulang panggul

Adapun orang-orang yang tidak termasuk ke dalam keempat kondisi tersebut dapat melakukan teknik proning dengan cara:

- Tidur tengkurap dengan menempatkan satu bantal di bawah leher, satu atau dua bantal di antara dada sampai paha atas dan dua bantal di bawah tulang kering selama 30 menit.

- Tidur miring ke kanan selama 30 menit

Baca juga: Apa Arti Proning? Pasien Covid-19 Tak Punya Tabung Oksigen Lakukan Proning Tambah Saturasi Oksigen

- Tidur dengan posisi setengah duduk dan bagian punggung hingga tengkuk diganjal oleh bantal selama 30 menit.

- Tidur miring ke kiri selama 30 menit

- Kembali ke posis awal atau tidur tengkurap selama 30 menit

Selagi melakukan teknik proning, jangan lupa untuk memastikan bahwa sirkulasi udara di ruangan sudah terjaga dengan baik.

Artikel ini telah tayang di Kontan.Id dengan judul; Diklaim Dapat Meningkatkan Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19, Ternyata Teknik Proning Dilarang untuk Orang dengan Kondisi Ini

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved