Sosok Musa Izzanardi, Lulus Sarjana ITB di Usia Seharusnya Lulus SMA, Punya Bakat Jenius Sejak Kecil

Musa Izzanardi Wijanarko didapuk sebagai wisudawan termuda di Institut Teknologi Bandung pada Wisuda Ketiga Tahun Akademik 2020/2021.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: taufik ismail
itb.ac.id
Musa Izzanardi, wisudawan termuda ITB, anak jenius yang tertarik pada matematika 

Uniknya, Izzan meminta ibunya untuk mengajarinya bermain catur hingga akhirnya permainan asah otak tersebut menjadi aktivitas rutin ibu dan anak ini.

Menginjak usia 6 tahun, Izzan bertambah cerdas. Bocah pengagum Newton ini pun kerap kali mempraktikkan hukum gravitasi dalam kegiatan sehari-hari.

Saat kecil, Izzan adalah anak yang aktif dan memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.

Baca juga: Sam Bimbo Dapat Gelar Doktor ITB, Proses Kreatif Kolaborasi Musik dan Lukis Dinilai Unik dan Langka

"Izzan anaknya enggak bisa diam, tetapi kalau belajar matematika dia bisa tenang. Ternyata mengamati bagian dari belajar yang dilakukannya. Dia senangnya nabrak anak lain sampai jatuh. Dia juga sering nanya teori Newton tentang hukum benda-benda angkasa," sebut Yanti.

Yanti berperan sebagai mentor bagi Izzan yang terus menerus belajar sendiri matematika di rumah.

Satu tahun berjalan, Izzan mampu menyelesaikan soal-soal dan rumus matematika yang dipelajari anak-anak SMA.

Padahal Izzan saat itu belum menginjak usia belasan tahun. Keingintahuan Izzan bertambah dan ia mulai tertarik pada fisika.

"Matematika kelas 1 SD sampai kelas 1 SMA ditempuh dalam waktu satu tahun karena dia cuma belajar matematika saja. Tulisannya juga acak-acakan karenaa jarang nulis. Umur 7 tahun Izzan mulai belajar fisika," tuturnya.

Ilmu fisika terus dipelajari secara tekun oleh Izzan. Bahkan, di usianya yang masih 7 tahun dia mampu menyelesaikan soal-soal fisika setingkat kelas 3 SMP.

Salah satu teori fisika yang dipejari oleh Izzan adalah teori fisika gasing.

Yanti mulai kewalahan menanggapi rasa ingin tahu Izzan yang semakin membesar.

Di usia 8 tahun, Izzan memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit yang sudah tidak bisa ditanggapi Yanti.

Baca juga: Bantu Cegah Penyebaran Covid-19, Salman ITB Gelar Vaksinasi Massal

"Umur 8 tahun dia bisa menyelesaikan matematikan kelas 3 SMA. Pertanyaannya juga sudah mulai tidak bisa saya imbangi. Salah satu pertanyaannya adalah bagaimana menurunkan diferensial benda ke dimensi N," ujarnya.

Selain itu, Izzan yang masih berusia 8 tahun juga pernah mempertanyakan tentang matematika sudut bola.

"Saya tanya teman saya yang tamatan astronomi, kata dia itu dipelajari nanti pada tingkat 3 kuliah astronomi tentang sudut 3 dimensi," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved