Demo di Balaikota Bandung

Ditemukan Bom Molotov, Protes PPKM Darurat di Bandung Diduga Ditunggangi Kelompok Anarko

Massa berpakaian hitam-hitam membuat rusuh unjuk rasa menentang PPKM Darurat di Kota Bandung pada Rabu (21/7/2021)

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar/Deni Denaswara
Massa aksi yang melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Bandung, Rabu (21/7/2021). 

Selain itu, massa yang diamankan ini juga kompak mengenakan pakaian hitam-hitam, membawa molotov hingga menyalakan petasan, nyaris sama seperti yang dilakukan pengunjuk rasa pada 2019 dan 2020. Massa pengunjuk rasa sempat rusuh dan sempat juga terdengar suara ledakan seperti petasan.

Seorang driver ojol Azka Galih mengutarakan bahwa PPKM darurat ini sangatlah berdampak pada penghasilannya apalagi ditambah ada penyekatan atau penutupan jalan.

"Kami sih berharap tak ada lagi PPKM darurat utamanya jangan ada penyekatan atau penutupan jalan," katanya, Rabu (21/7/2021) di Balaikota.

Dalam sehari, Azka mengaku pernah hanya mendapatkan Rp 32 ribu. Padahal, biasanya bisa mencapai Rp 100 ribu lebih. Selain itu, ketika ada PPKM, katanya pengeluaran untuk bensin menjadi lebih besar.

"Semula bensin hanya Rp 20 ribu cukup. Tapi, ketika ada penutupan jalan sehari bisa Rp 35 ribu," katanya.

Hal senada diungkapkan perwakilan pedagang di BEC Purnawarman saat berorasi. Penutupan mal BEC berakibat pada pedagang yang ada di sekitar BEC hilang pendapatannya.

"Harusnya ketika pemerintah menetapkan suatu aturan harus diimbangi dengan solusi. Anak istri saya harus makan pak. Mang Oded enak digaji, enak tidur di kasur empuk, saya (pedagang) ingin sampaikan penolakan perpanjangan PPKM darurat dan segera buka lagi mal di Bandung," ujar dia,

Alasan PPKM Darurat Diperpanjang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkap alasan PPKM Darurat diperpanjang.

Menurutnya, kebijakan itu harus diambil karena tren kasus Covid-19 masih fluktuatif.

Baca juga: Dapur Umum DSPPPA Kota Cirebon Siapkan 2.000 Paket Makanan Sehari Dibagikan untuk Lima Kecamatan

"(PPKM darurat) diperpanjang. Kenapa sampai tanggal 25? Karena memang kita usulkan, kita pelajari, semua kita dengarkan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam dialog yang ditayangkan Kompas TV, Selasa (20/7/2021) malam.

Kasus harian Covid-19 di Indonesia sempat mencapai angka tertinggi pada pekan lalu mencapai di atas 50 ribu. Selas (20/7/2021) menurun jadi sekira 38 ribu. Menurutnya, meski sempat menurun, namun grafiknya masih fluktuatif.

"Kalau kita lihat trennya, semua flattening. Tapi ini kan fluktuatif, tidak serta merta (menurun) Jadi kita sangat hati-hati melihat itu," kat dia.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, selama PPKm Darurat sejak 3 Juli hingga 20 Juli, data kasus Covid-19 dan tingkat mobilitas masyarakat mulai tampak melandai. Namun, pemerintah perlu mempertimbangkan sejumlah hal sebelum melonggarkan PPKM darurat. 

"Di dunia ini, tidak ada kebijakan habis ditutup langsung dibuka. Pengalaman di India, di Malaysia dan lainnya itu setelah (pembatasan) dibuka, kasus naik lagi eksponensial. Kita tidak mau seperti itu, karena varian Delta ini tujuh kali lebih dahsyat penularannya dairpada varian Alpha," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved