dr Tirta Ungkap Satu Kunci Utama PPKM Darurat Efektif dan Kasus Covid-19 Bisa Berkurang

Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta, angkat bicara terkait kebijakan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. 

Penulis: Shania Septiana | Editor: Mega Nugraha
capture it youtube BNPB
Capture it - dokter Tirta 

Laporan wartawan Tribun Jabar, Shania Septiana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa dr. Tirta, angkat bicara terkait kebijakan PPKM Darurat yang berlaku sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. 

Dokter Tirta menyebut, jika pemerintah tetap ingin menjalankan PPKM darurat, maka pemerintah harus bersedia menghidupi masyarakat terkhusus masyarakat yang terdampak.

Dia juga menjelaskan tujuan diberlakukan PPKM Darurat adalah guna membatasi mobilitas warga yang akhirnya mampu mengurangi penyebaran  virus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Lapor Pak Ganjar Pranowo, Lansia Ciamis Ini Dirawat di Jateng Gegara RS Ciamis dan Tasikmalaya Penuh

Dr. Tirta menyetujui adanya kebijakan PPKM Darurat yang dibuat pemerintah, asalkan efektif kemudian warga yang terdampak diberikan kompensasi dan bantuan yang pas.

PPKM Darurat tentu tidak menjadi masalah bagi masyarakat yang memiliki gaji bulanan seperti ASN, karyawan swasta, karyawan BUMN, dan lainnya.

Namun hal tersebut justru berimbas pada sektor  perdagangan serta perniagaan dan mungkin ada yang terpaksa tutup.

Kemudian dokter sekaligus influencer itu menyampaikan, pandemi Covid-19 tahun 2020 berbeda dengan pandemi di tahun 2021.

Kemungkinan tahun lalu masih banyak masyarakat yang memiliki simpanan harta maupun tabungan uang.

"Ketika PPKM terjadi, berarti mobilitas berkurang, harapannya kan tentu angka penularan berkurang, tapi kenapa semakin tinggi? karena ada beberapa orang perkampungan yang mereka enggak dapet duit dan akhirnya mereka terpaksa kerja," ucap dr. Tirta melalui kanal YouTube Tirta PengPengPeng, Minggu (18/7/2021).

Dia mengatakan, kebutuhan nutrisi akan berkurang jika banyak masyarakat tidak memiliki uang.

Sedangkan kebutuhan nutrisi harus tinggi guna mencegah tepapar Covid-19, kemudian bagi masyarakat yang isolasi mandiri tentu harus membeli obat serta suplemen.

"Katanya gratis? tapi kan protein enggak gratis. Makanan bergizi enggak gratis, PCR aja enggak gratis, swab antigen aja 200 ribu. Yang terjadi masyarakat terpaksa untuk keluar," ujar dr. Tirta.

Baca juga: Ada Anjuran Tetap di Rumah, Ibu-ibu Ciamis yang Hamil Meningkat, Ruang Bersalin RSUD Ciamis Ditutup

Hal tersebut jadi salah satu penyebab PPKM darurat tidak efektif karena mobilitas warga dibatasi namun tidak diiringi dengan bantuan pemerintah.

Kesenjangan ekonomi juga jadi penyebab timbulnya sebuah pola di tengah masyarakat, ada kelompok masyarakat yang percaya Covid-19 dan ada masyarakat yang tidak percaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved