Kapolri Apresiasi Persis yang Menggelar Vaksinasi Covid-19, Sigit Bakal Tambah Sentra Vaksinasi

Persis diapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit karena sudah ikut membantu pemerintah dalam pemberian vaksin Covid-19 kepada anggota, simpatisan, dan

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Sekretaris Umum PP Persis, Haris Muslim menyampaikan acara vaksinasi yang digelar Persis di Kantor Persis Cabang Astana Anyar, Jalan Inhoftank, Kota Bandung, Kamis (15/7/2021). 

Mobilitas Masyarakat Menurun

- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim penerapan penyekatan kendaraan di sejumlah titik di Kota Bandung berhasil menekan mobilitas masyarakat saat PPKM darurat.

Klaim tersebut disampaikan Kapolri saat memantau ke Gerbang Tol Paster, Kamis (15/7/2021). Jenderal Listyo Sigit Prabowo datang bersama rombongan pejabat utama Mabes Polri ke Gerbang Tol Pasteur didampingi Kapolda Jabar, Irjen Ahmad Dofiri.

Baca juga: Pelanggar Tipiring PPKM Darurat Sudah Divonis, Pemilik Cafe; Tak Menyangka Bakal Dikurung di Lapas

Sebelum melakukan peninjauan, Sigit menerima laporan dari Kapolda Jabar terkait kondisi penyekatan di Gerbang Tol Pasteur selama penerapan PPKM darurat.

"Secara umum dilaporkan terjadi penurunan terkait mobilitas masyarakat yang melintas dari Pasteur,di minggu pertama turun kurang lebih 23 persen dan di minggu kedua kurang lebih 20 persen," ujar Listyo, seusai pemantauan.

Menurutnya, penurunan mobilitas terjadi lantaran masyarakat sudah semakin paham dengan aturan PPKM darurat.

"Tadi kita cek, rata-rata masyarakat mulai memahami terkait dengan ketentuan yang diatur terkait dengan masalah sektor kritikal dan esensial," katanya.

Kapolri Jendral Listyo Sigit mengklaim penerapan penyekatan disejumlah titik di Kota Bandung berhasil menekan mobilitas masyarakat saat PPKM darurat. Klaim tersebut disampaikan Sigit saat memantau ke gerbang tol Paster, Kamis (15/7/2021).
Kapolri Jendral Listyo Sigit mengklaim penerapan penyekatan disejumlah titik di Kota Bandung berhasil menekan mobilitas masyarakat saat PPKM darurat. Klaim tersebut disampaikan Sigit saat memantau ke gerbang tol Paster, Kamis (15/7/2021). (Tribun Jabar / Nazmi Abdulrahman)

Selain itu, kata dia, petugas gabungan yang melakukan penyekatan pun sudah tidak mendapat kendala, lantaran masyarakat sudah banyak yang paham.

"Jadi, pola yang dilaksanakan untuk melaksanakan pemeriskaan tadi saya lihat sudah cukup baik, terkait dengan polemik di lapangan juga hampir tidak ada, sehingga ini hal yang sangat bagus," ucapnya.

Peneliti senior terkait penyakit menular dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU) Iqbal Ridzi Fahdri Elyazar, mengatakan, menurut dia, selama PPKM, memang ada penurunan terhadap pengguna transportasi umum dan tempat kerja.

Baca juga: Soal PPKM Darurat Diperpanjang di Bandung, Sekda Kota Bandung Siap Berikan Fakta dan Data

"Tapi ini belum cukup. Kita butuh waktu yang lebih lama untuk mencapai momentum itu (ada perubahan pada kasus positif, kematian, dan faskes)," kata Iqbal dalam paparannya di Webinar yang dilakukan Minggu (11/7/2021) dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, alasan banyak warga sudah divaksin dan ada penurunan mobilitas masyarakat jadi alasan menghentikan PPKM Darurat bukan pilihan penting bahkan pilihann berbahaya.

Ada 4 alasan yang mendasarinya. Pertama,tidak semua orang divaksinasi (baru 7 dari 100 orang yang divaksinasi). Kedua, tidak 100 persen vaksin bekerja untuk memproteksi penularan.

"Ketiga, penularan akan kembali terjadi di masyarakat dan akan semakin parah. Ke empat, sirkulasi varian yang berbahaya akan meluas," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved