Dua Rumah Sakit Ini Membutuhkan 95 Orang Relawan Penanganan Covid-19, Ini Persyaratannya
Dinkes Ciamis melakukan perekrutan tenaga dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang akan ditempatkan sebagai relawan penanganan Covid-19.
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dinkes Ciamis melakukan perekrutan tenaga dokter, perawat dan tenaga medis lainnya yang akan ditempatkan di RSUD Kawali dan RSUD Ciamis sebagai relawan penanganan Covid-19.
Jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 95 orang. Dengan rincian 43 orang relawan akan ditempatkan di RSUD Ciamis dan 52 orang di RSUD Kawali.
Kebutuhan tenaga relawan penanganan Covid-19 ini sudah sangat mendesak. Peminat yang memenuhi persyaratan langsung ditempatkan di RSUD Ciamis dan RSUD Kawali. Dengan masa kerelawanan mulai tanggal 20 Juli sampai 31 Desember 2021.
Baca juga: Dinkes Jabar Dorong IDI Berikan SKP untuk Semangati Relawan Tenaga Kesehatan
Tidak ada batas usia bagi pendaftar. Yang penting masih produktif dan berminat. Siapa saja boleh, asal profesinya sesuai dengan kebutuhan.
Tidak harus orang Ciamis, boleh juga dari luar Ciamis asalkan mau ditempatkan di RSUD Ciamis dan RSUD Kawali.
Sedangkan waktu pendaftar sudah dimulai sejak Selasa (13/7) sampai batas akhir tanggal 20 Juli 2021.
“Waktu pendaftaran paling lambat memang tanggal 20 Juli. Tapi kalau pendaftar belum memenuhi kebutuhan, waktu pendaftaran akan diperpanjang,” ujar Kasi SDM Kesehatan Dinkes Ciamis, Nandang Hermawan SKM kepada Tribun Rabu (14/7).
Baca juga: Kasus Kematian Tinggi, BPBD Majalengka Bakal Rekrut Relawan Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19
Memasuki hari kedua jadwal pendaftaran relawan penanganan Covid-19 untuk Ciamis, Rabu (14/7) tersebut menurut Nandang belum ada yang mendaftar secara resmi.
“Baru ada yang konsultasi. Banyak juga, tapi kebanyakan malah tamatan SMK yang ada jurusan keperawatannya.
Sementara yang dibutuhkan tamatan D 3 dan S-1 sesuai profesi yang dibutuhkan,” katanya.
Kebutuhan yang mendesak untuk ditempatkan sebagai relawan penanganan Covid-19 di RSUD Ciamis, meliputi posisi: Tenaga Perawat (20 orang.tamatan D-3 keperawatan), Perawat Ners (2 orang), Dokter (2 orang), pranata lab (2 orang), radiografer (2 orang), apoteker (3 orang), asisten apoteker (5 orang), sanitarian (2 orang) nutrisionis (3 orang), dan rekam medis (2 orang).
Menurut Nandang, untuk profesi dokter, perawat Ners dan apoteker tentunya tamatan S-1 di bidang masing-masing.
Baca juga: Kasus Melonjak, Daerah Ini Akan Merekrut Relawan, Bantu Penanganan Covid-19
Sedangkan posisi lainnya tamatan D-3 di masing bidangnya.
Sementara di RSUD Kawali, kebutuhan mendesaknya adalah 45 orang perawat, 5 orang dokter, seorang asisten apoteker dan seorang perekam medis.
“Peminat akan ditempatkan sebagai relawan penanganan Covid-19,” ujar Nandang.
Syarat mutlak yang harus ada menurut Nandang adalah memiliki STR (surat tanda registrasi), berikut sertifikat uji kompetensi dan memiliki kartu peserta BPJS.
Tidak ada batas usia, yang penting kata Nandang, peminat masih produktif, dan profesinya sesuai dengan kebutuhan. Tidak harus orang Ciamis, dari luar Ciamis tidak jadi masalah yang penting mau ditempatkan di RSUD Ciamis dan RSUD Kawali.
Bagi yang berminat kata Nandang, bisa mengirim data diri (input data calon pelamar) ke alamat email https://tinyuri.com/data-relcov-21. Dan mengakses alamat Indorelawan.org/p/pikobar.
Baca juga: Anda Berminat? Pemkab Pangandaran Berencana Merekrut Relawan Kontrak, untuk Bantu Tangani Covid-19
Sebelumnya Direktur RSUD Ciamis, dr H Rizali Sofiyan MM kepadaTribun mengakui petugas medis yang bertugas di ruang isolasi khusus maupun yang bertugas di Ruang IGD sudah kewalahan menangangani pasien Covid-19.
Menyusul makin meningkatnya kasus Covid-19 di Ciamis.
“Jumlah petugas tetap, malah berkurang karena selalu ada yang harus isoman. Sementara pasien terus berdatangan. Lihat saja karena kekurangan ruangan dan tempat serta SDM, :pasien terpaksa di tangani di koridor ruang IGD bahkan ada yang ditangani di kursi roda. Tiap hari belasan pasien harus antri waiting list, transit di ruang IGD sebelum masuk ruang isolasi (Covid) ,” ujar Direktur RSUD Ciamis, dr H Rizali Sofiyan kepada Tribun Senin (12/7) lalu.
Lantaran banyaknya pasien yang dirujuk dari puskesmas maupun yang datang langsung ke ruang IGD tiap hari, kondisi petugas medis atau nakes di ruang IGD sudah keteteran, lelah dan kewalahan.
“Hari ini hanya ada 19 nakes yang bisa masuk kerja. Enam orang tengah menjalani isolasi mandiri, termasuk seorang dokter. Kebutuhan yang sangat mendesak di ruang IGD saja, yakni 1 tim yang siap bertugas. Minimal 20 orang nakes. Soal kebutuhan mendesak ini sudah kami sampaikan ke pimpinan daerah,” katanya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-tenaga-kesehatan.jpg)