Waspada Virus Corona, Yuk Kenali Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19
Penyakit Covid-19 sendiri disebabkan SARS-CoV-2, yang merupakan penyakit pernafasan. Umumnya menyebabkan batuk kering.
TRIBUNJABAR.ID - Pandemi Covid-19 yang belum juga menunjukkan akhir membuat masyarakat harus pintar-pintar menjaga kesehatan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat adalah mengetahui gejala penyakit Covid-19.
Penyakit Covid-19 sendiri disebabkan SARS-CoV-2, yang merupakan penyakit pernafasan. Umumnya menyebabkan batuk kering.
Seseorang yang menderita batuk kering mungkin mengalami tenggorokan kering, gatal, sakit, atau kasar.
Tak hanya itu, penderita pun bisa saja merasakan sensasi gelitik di tenggorokan atau bagian tenggorokan yang terasa kering, bahkan saat menelan.
Dilansir Kompas.com dari Medical News Today, batuk kering adalah gejala awal yang umum dari Covid-19.
Menurut studi berjudul “Confronting Covid-19-associated cough and the post-COVID syndrome: role of viral neurotropism, neuroinflammation, and neuroimmune responses”, 60–70 persen orang mengalami batuk kering sebagai gejala awal Covid-19.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat di Tengah Angka Positif yang Juga Naik
Namun, beberapa kondisi lain dapat menyebabkan batuk kering, seperti kondisi berikut:
- asma
- fibrosis paru idiopatik
- penyakit refluks gastroesofagus
- infeksi saluran pernapasan atas
- kanker paru-paru
Batuk kering yang disertai gejala lain dapat mengindikasikan Covid-19 sebagai penyebabnya, berikut ini beberapa gejalanya.
- sakit kepala
- nyeri otot atau sendi
- sakit tenggorokan
- hidung meler atau tersumbat
- diare
- mual atau muntah
- sesak napas atau kesulitan bernapas
- hilangnya rasa dan bau
- kehilangan nafsu makan
- kelelahan yang tidak dapat dijelaskan atau tidak biasa
- suhu tinggi
Baca juga: Setelah Tahu Positif Covid-19, Pria di Subang Langsung Bunuh Diri, Paginya Masih Keluyuran
Sebuah studi tahun 2020 dari Wuhan, China berjudul “Clinical course and risk factors for mortality of adult inpatients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective cohort study”, menemukan bahwa mayoritas penderita Covid-19 tampaknya mengalami batuk kering 1 hari setelah terinfeksi dan batuk berlangsung selama kurang lebih 19 hari.
Batuk bertahan selama kira-kira 4 minggu di sekitar 5 persen orang dalam penelitian ini.
Namun, penelitian menemukan bahwa batuk adalah salah satu dari beberapa gejala yang dapat berlanjut setelah pemulihan awal dari Covid-19.
Gejala Long Covid-19
Batuk adalah gejala umum dari long Covid-19, di samping kelelahan, pusing, dan nyeri sendi.
Menurut sebuah penelitian di The Lancet Respiratory Medicine, survei daring telah menemukan bahwa 20-30 persen orang masih mengalami batuk kering 2-3 bulan setelah sakit Covid-19.
Sebuah studi awal dari Italia menemukan bahwa 16 persen orang yang sembuh dari Covid-19 dilaporkan masih mengalami batuk 2 bulan setelah keluar dari rumah sakit.
Baca juga: Setelah Tahu Positif Covid-19, Pria di Subang Langsung Bunuh Diri, Paginya Masih Keluyuran
Studi yang lebih baru juga menemukan bahwa batuk dapat berlanjut selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pemulihan dari Covid-19.
Beberapa gejala lain yang terkait dengan kondisi long Covid-19 adalah sebagai berikut.
- kelelahan
- nyeri saraf dan sendi
- kabut otak, atau kebingungan dan masalah memori
- masalah pencernaan
- hilangnya rasa atau bau
Baca juga: RS Dustira Paling Banyak Punya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Simak Daftar RS Lainnya
Pencegahan
Untuk mengurangi risiko terpapar SARS-CoV-2 dan menularkannya ke orang lain, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan.
- Kenakan masker
- Cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer
- Jaga jarak
- Melakukan vaksin jika sudah tersedia
- Hindari keramaian dan kerumunan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Perbedaan Batuk Kering Biasa dan Gejala Covid-19"